Pasalnya, beberapa pihak menganggap, Hurrem atau Roxelane adalah ratu penghasut dan haus kekuasaan. Bahkan, beberapa sumber sejarah menyebut Hurrem terlibat dalam konspirasi pembunuhan sahabat baik Suleiman, Ibrahim Pasha dan putra Mahidevran, Mustafa. Namun begitu, beberapa pihak menganggap Hurrem adalah wanita yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan Suleiman meraih kejayaannya. Tidak sedikit sumber sejarah yang mengulas kedermawanan Hurrem. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu sumber sejarah Ottoman, Dailysabah, semasa hidup, Hurrem membangun kompleks masjid di Istanbul, yang dilengkapi dengan air mancur, rumah penampungan, sekolah, dan rumah sakit. Rumah sakit yang dibangun Hurrem bernama Rumah Sakit Haseki. Kabarnya, hingga saat ini rumah sakit tersebut masih digunakan. Dalam sejarah Ottoman, Hurrem digambarkan sebagai wanita berkarakter kuat. Artinya, Hurrem menjadi satu-satunya wanita yang berada di belakang Suleiman, saat Raja Ottoman menghadapi periode sulit. Periode sulit itu ketika ibunda Suleiman, The Valide Sultan I atau Ibu Suri meninggal. Di saat yang hampir bersamaan, Mahidevran dan Mustafa dikeluarkan dari istana karena dianggap melakukan kesalahan. Hurrem tidak sekadar digambarkan sebagai ratu kesayangan berparas cantik. Ia memiliki kemampuan dalam bidang hubungan internasional. Hal ini terbukti saat Hurrem berhasil menjalin kerja sama dengan menulis surat kepada Raja Polandia Sigismund II Augustus. Hurrem mampu menggantikan tugas-tugas kenegaraan, saat Suleiman berhalangan. Berdasarkan sejarah Ottoman, Hurrem menulis banyak surat untuk para pembesar negara dalam tata bahasa yang baik, sehingga membuat ia dikenal sebagai The Wife of the Sultan of the World. Berkat kepiawaian Hurrem dalam menjalin hubungan politik internasional, membuat Kekaisaran Ottoman berhubungan baik dengan negara Polandia. Aliansi Polandia-Ottoman menjadi bukti hubungan harmonis tersebut. Di masa kejayaan Ottoman, Hurrem juga dikenal sebagai wanita di belakang Suleiman yang mampu memajukan sektor pembangunan