>>WAFATNYA HURREM SULTAN<<
(Dalam Serial :
Hurrem wafat pada episode 135, itu jika mengikuti episode asli dari
Turki, sdangkan jumlah episodenya adalah 139)
>>ketika
itu..saat Hurrem bepergian diManisa.. Hurrem merasa sakit, sbelumnya
ia telah berkali2 merasakan sakit, dia berkata bahwa ia memiliki sakit
yg belum ada obatnya..pada masa itu Hurrem sudah tua..
>>semakin hari penyakitnya semakin menyiksanya..hi
ngga
Hurrem menyadari bahwa ajalnya sudah semakin dekat..Hurrem mengunjungi
Mahidevran di Bursa..ketika sampai disana.. (lihat no 1)
MAHIDEVRAN : apa yang membuatmu datang kemari, tidak puaskah pada apa
yg telah kau lakukan selama ini?, apakah kau lupa..kau adlh penyebab
kematian Mustafa..!
HURREM : apakah kau juga lupa bahwa kau adlh
penyebab kematian Mehmed? Bahkan kau lebih dulu membunuhnya, jika kau
tak melakukan itu maka aku tak mungkin membunuh Mustafa !
MAHIDEVRAN : sudahlah, kita akan mempertanggungjawabkannya pada Tuhan
HURREM : ku harap kau mau memaafkanku..aku ingin menutup buka persaingan kita
MAHIDEVRAN : aku tak mempunyai hak untuk tidak memaafkanmu..
>> lalu dg bantuan Sumbul Aga, Hurrem menemukan makam Ibrahim Pasha (mengapa disebut menemukan?karena
dulu Suleyman meminta Matrakci utk memakamkan Ibrahim d suatu tempat
yg tidak d ketahui orang lain), Hurrem menyatakan maaf pada makam yg
didalamnya adlh tempat peristirahatan seorang yg dlu ia anggap sbg
musuhnya..
>>ketika sampai di istana.. Hurrem
meminta maaf kpd smua penghuni istana..saat itu Hurrem berjalan
didampingi Suleyman..ketika sampai didepan haremnya.. Hurrem sengaja menjatuhkan dirinya dipelukan suaminya dan berkata :
HURREM : Suleymaan..
Suleymanpun hanya diam dan tersenyum, beliau mengerti bahwa Hurrem
sengaja menjatuhkan dirinya dipelukannya untuk mengingatkan bagaimana
dulu pertama kali mereka bertemu (yang menonton di episode 1 pasti
ingat), dlu ketika muda saat pertama kali mereka berpandangan, Hurrem
pura2 pingsan dan jatuh pada pelukan Suleyman sambil menyebut nama
beliau, dari itulah..cinta tumbuh dihati Hurrem..sama persis sperti yg
Hurrem lakukan skrng..
>>Hurrem meminta agar suaminya tdk melepaskan pelukannya, kduanya berjalan d kamar, Hurrem brbaring d ranjang (no.2) :
HURREM : bagindaku, jiwaku, nafasku, tulang rusukku..sakitku tidak bs d smbuhkan lagi..
SULEYMAN : Hurrem..kau jgn berkata sperti itu, percayalah..kita akan tetap bersama selamanya..
HURREM : Bagindaku..aku ingin kau membacakan puisi kita di masa muda
dulu, aku ingin sekali kembali pada masa itu..dimana matahari selalu
menyinari ku dg adanya kau d sisiku dan cinta kita tetap bersatu
...Suleymanpun memenuhi permintaan Hurrem, beliau membacakan beberapa
puisi dimasa mudanya dulu..akan tetapi..ketika baru beberapa kalimat
beliau membaca.. Ketika itu juga Hurrem menghembuskan nafas
terakhirnya.. Raja pun sangat sedih dan butiran air mata membasahai
pipinya..
SULEYMAN : Hurremkuu..kau akan selalu ada dalam jiwaku
>>smua penghuni istana berduka, tak ada satupun yg senang,
smua sdih, terutama Mihrimah..dia sangat dkat dg ibunya..mengeta
hui ibunya telah tiada..betapa sangat tersiksa hati Mihrimah..ia sangat menyayangi ibunya melebihi apapun..
>>ketika prosesi pemakaman akan dimulai..Mihrimah tak kuasa menahan tangisnya..ibu yg selalu menyayanginya..kini
tlah tiada.. Gulfem mencoba menenangkan Mihrimah (no3,dan 4), Sumbul
Aga dan bebrapa kasim lainnya membantu mengangkat peti mati sang Hurrem
>>tidak beda dg Mihrimah, Suleyman jauh lebih berduka dan
tersiksa atas kepergian istri yang paling dicintainya (no.5)..beliau
tidak kuasa menahan air mata yg mengalir,.
>>beberapa
hari sepeninggal Hurrem, Suleyman mengalami depresi yg sangat mendalam,
beliau belum bisa menerima kenyataan bahwa sosok yg selalu tulus
mencintainya kini bnar2 pergi dr hidupnya..
>>setiap
hari beliau selalu duduk dipinggir ranjang dimana sehari2nya Hurrem dan
beliau masih bersama, beliau membayangkan bahwa Hurrem msh
ada..beliaupun juga sering membaca kembali semua puisi dari Hurrem
dimasa mudanya dulu..
>>melalui puisi itulah..
Suleyman menemui kedamaian hidup, ketulusan cinta dan kemurnian kasih
sayang dari Hurrem padanya..beliau baru menyadari bahwa hanya Hurremlah orang yg selalu tulus mencintainya.
>>namun apalah daya seorang Suleyman..seorang Raja.pun juga bisa rapuh ketika kebenaran cinta benar2 meninggalkannya..dan Hurrem Sultan telah pergi untuk selamanya..meninggalan sejuta kisah dan cinta yg begitu mendalam dihatinya...
Artikel keren lainnya: