TAYANG 31 OKTOBER 2015
Dilara, Rahmi dan Candan sedang membahas sesuatu. Candan dan Rahmi lalu tersenyum, entah apa yang mereka rencanakan. Sementara itu di kamarnya, Hazal tidak bisa tidur. Air matanya tak henti keluar lantaran rasa perih pada luka bakar di pergelangan tangannya. Di kamarnya, Cansu juga sedang bersedih melihat foto2nya dengan Amber di tabletnya. Ponsel Cansu kemudian berdering, telepon dari Ozkan. Tapi Cansu yang percaya Ozkan yang membakar istalnya, mereject telepon Ozkan. Cansu keliatan sangat marah dan kecewa. Gulseren bicara dengan Cihan, Gulseren terlihat stress dan kalut. Cihan mencoba menenangkan Gulseren. Air mata Gulseren keluar. Cihan pun menggenggam tangan Gulseren.
Paginya, Hazal bersiap2 ke sekolah. Wajahnya tampak lemas, efek luka bakar yang ditahannya beberapa hari. Di teras rumah, ia bertemu Cihan. Cihan mengajak Hazal bicara. Hazal mengatakan sesuatu tentang Cansu dan Gulseren sambil menangis. Cihan menghapus air mata Hazal dan berbicara dengan lembut padanya.
Ozkan ke sekolah Cansu, menemui Cansu. Tapi Cansu marah2. Cansu bahkan berteriak keras pada Ozkan. Ozkan berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya pada Cansu, tapi Cansu tak mau percaya. Cansu kemudian beranjak pergi. Ozkan menyusul Cansu, namun tiba2 sebuah mobil datang dan menabrak Ozkan dengan keras. Langkah Cansu seketika terhenti. Saat membalikkan badannya, ia terkejut melihat Ozkan yang tergeletak di jalanan. Cansu langsung menghampiri Ozkan. Ia memanggil Ozkan ayah, dan tangisnya keluar. Ozkan mengatakan sesuatu pada Cansu, sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri. Cansu menangis.
Ozkan dan Cansu baikan... Yeaaay! Luka Ozkan tidak terlalu parah, hanya tangannya saja yang terkilir. Cansu mengatakan sesuatu sambil tersenyum manis pada ayah kandungnya itu. Ozkan pun membalas senyuman manis Cansu. Keriman lalu datang. Ponsel Cansu lalu berdering, telepon dari Cihan. Cansu yang tadinya nyaman berbicara dengan Ozkan,, langsung gelisah begitu ditelpon Cihan. Cihan yang tadinya tersenyum saat bicara dengan Cansu, langsung berubah kesal mengetahui Cansu berada di rumah Ozkan. Ia sepertinya menyuruh Cansu pulang dan memutus telpon begitu saja.
Cihan menjemput Cansu. Cihan masih terlihat kesal karena Cansu yg ke tempat Ozkan. Tapi kekesalannya tidak berlangsung lama. Cihan lalu meminta Cansu mencium pipinya. Cansu pun mencium pipi Cansu. Sementara Hazal di kamarnya turun dari tempat tidur dengan tubuh lemas.
Dilara, Rahmi dan Candan sedang membahas sesuatu. Candan dan Rahmi lalu tersenyum, entah apa yang mereka rencanakan. Sementara itu di kamarnya, Hazal tidak bisa tidur. Air matanya tak henti keluar lantaran rasa perih pada luka bakar di pergelangan tangannya. Di kamarnya, Cansu juga sedang bersedih melihat foto2nya dengan Amber di tabletnya. Ponsel Cansu kemudian berdering, telepon dari Ozkan. Tapi Cansu yang percaya Ozkan yang membakar istalnya, mereject telepon Ozkan. Cansu keliatan sangat marah dan kecewa. Gulseren bicara dengan Cihan, Gulseren terlihat stress dan kalut. Cihan mencoba menenangkan Gulseren. Air mata Gulseren keluar. Cihan pun menggenggam tangan Gulseren.
Paginya, Hazal bersiap2 ke sekolah. Wajahnya tampak lemas, efek luka bakar yang ditahannya beberapa hari. Di teras rumah, ia bertemu Cihan. Cihan mengajak Hazal bicara. Hazal mengatakan sesuatu tentang Cansu dan Gulseren sambil menangis. Cihan menghapus air mata Hazal dan berbicara dengan lembut padanya.
Ozkan ke sekolah Cansu, menemui Cansu. Tapi Cansu marah2. Cansu bahkan berteriak keras pada Ozkan. Ozkan berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya pada Cansu, tapi Cansu tak mau percaya. Cansu kemudian beranjak pergi. Ozkan menyusul Cansu, namun tiba2 sebuah mobil datang dan menabrak Ozkan dengan keras. Langkah Cansu seketika terhenti. Saat membalikkan badannya, ia terkejut melihat Ozkan yang tergeletak di jalanan. Cansu langsung menghampiri Ozkan. Ia memanggil Ozkan ayah, dan tangisnya keluar. Ozkan mengatakan sesuatu pada Cansu, sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri. Cansu menangis.
Ozkan dan Cansu baikan... Yeaaay! Luka Ozkan tidak terlalu parah, hanya tangannya saja yang terkilir. Cansu mengatakan sesuatu sambil tersenyum manis pada ayah kandungnya itu. Ozkan pun membalas senyuman manis Cansu. Keriman lalu datang. Ponsel Cansu lalu berdering, telepon dari Cihan. Cansu yang tadinya nyaman berbicara dengan Ozkan,, langsung gelisah begitu ditelpon Cihan. Cihan yang tadinya tersenyum saat bicara dengan Cansu, langsung berubah kesal mengetahui Cansu berada di rumah Ozkan. Ia sepertinya menyuruh Cansu pulang dan memutus telpon begitu saja.
Cihan menjemput Cansu. Cihan masih terlihat kesal karena Cansu yg ke tempat Ozkan. Tapi kekesalannya tidak berlangsung lama. Cihan lalu meminta Cansu mencium pipinya. Cansu pun mencium pipi Cansu. Sementara Hazal di kamarnya turun dari tempat tidur dengan tubuh lemas.
Akhirnya Gulseren di pecat dan dia bisa memakai pinjamannya sebagai pesangon.candan menghubungi dilara untuk menginformasikan hal itu. Cihan menanyakan tentang teleponnya dilara memberitahukan cihan apa cihan menghawatirkan sesuatu, dilara memberitahu saat hari penembakan gulseren menelponya sebanyak 3 kali tetapi setelah kejadian itu dia tidak menelpon, Cihan ingin telepom genggamnya kembali,dilara berusaha untuk menyuruh cihan tetap tinggal dan kembali kerumah. Cihan mengatakan bahwa mereka telah gagal untuk hidup bahagia dan dia harus pergi.
Ozkan meminjam mobil dari teman montirnya, dia sedang merencakan untuk bertemu anaknya cansu. Cihan bertemu dengan gulseren mereka saling bertatap mata, mereka saling menanyakan bagaimana mereka melakukan hal itu, cihan berfikir gulseren meletakan sesuatu tanganya saat dirumah sakit, cihan menanyakan itu, gulseren menjawab dia hanya bisa memberikan itu.dia mendapatkan itu saat dia berlibur dengan cansu, suatu benda yg gw gak ngarti itu apa. dilara membayangkan liburanya dengan cansud an bilang kalau itu adalah hari terindah yang dia alami. Cihan tahu kalau saat gulseren kerumah sakit dilara membuat masalah dengan gulseren, cansu memberitahukan cihan semuanya.gulseren mengatakan saat dia mendengar cihan tertembak dunia seperti runtuh dikepalanya, dia ingin disisi cihan tetapi dia tidak bisa, tetapi itu sesuatu yang benar dan itu juga tidak mungkin.gulseren mengajak untuk tidak bertemu lagi dan itu serius.
ozkan bertemu dengan cansu, dia berkata pada cansu bahwa di adalah ayah kandung cansu.cansu mengenalinya dari foto-foto, dan ozkan berkata saat itu dia masih mempunyai rambut
cansu masuk ke mobil ozkan, ozkan ingin tahu apa yang gulseren katanya kepada cansu perihal dirinya,cansu mengatakan kepada okan bahwa gulseren menceritakan sedikt tentang ozkan, dia hanya tau ozkan sedang berada di Jerman dia tidak tau persis dimana tepatnya karena ozkan mengubah pekerjaann rutinnya. cansu bertanya kenapa ozkan pergi dan tidak pernah menanyakan kabar tentang hazal, apa ozkan tidak merindukan mereka. Ozkan menjelaskan bahwa dia mempunya masalah yang berkaitan dengan uang sehingga dia harus pergi dan dia merindukan hazal dan gulseren, ozkan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Cihan melepon ke hape cansu ozkan mengisyaratkan agar cansu tidak mengangkatnya tetepi cansu mengangkatnya dan berkata dia tidak perlu dijemput dna cansu jujur kepada cihan bahwa di sedang bertemu ozkan.cihan kahwatir karena cansu bertemu dengan pria yang belum cansu kenal benar. Cihan mencoba menelpon gulseren tetapi gulseren tidak menjawab telepon. Ozkan merasa cemburu akan ikatan cansu dan cihan, cansu memberitahukan ozkan bahwa cansu sangat mencintai cihan, sangat banyak cinta. Cihan berusaha menelpon gulseren tetapi gulseren tidak mengangkat lagi karena dia merasa bersalah pada cihan karena tidak menceritakan tentang ozkan. Cihan pergi untuk menjemput cansu.saat cihan datang ozkan sedang memberikan sebuah kalung pada cansu dan dia merasa tidak senang sata melihat itu, ozkan mengatakan pada cansu bahwa mereka akan bertemu lagi, cihan marah bagaimana bisa cansu pergi dengan laki-laki yang belum dia kenal,cansu memberitahukan cihan bahwa ozkan bukan orang asing,dia melihat foto ozkan dirumah gulseren dan cihan bertanya paa gulseren yang mberitahukan foto ozkan cansu menjawab kerimen yang telah menunjukan foto ozkan kepadanya. Dilara memberitahukan candanbahwa alper adalah saudaranya dna dia telah menembak cihan.
Ozkan memarahi keriman karena keriman memberikan nomor telepon kepada Nuray.
gulseren sedang bersama darya dia mengatakan bahwa cihan tidak bisa memaksa nya lagi ketika dia mengatakan kepada cihan bahwa mereka tidak bisa bertemu lagi, darya bertanya mengapa Cihan bisa menyerah seperti itu, gulseren menjawab tidak seperti itu karena dia tidak memberi kesempatan cihan, gulseren menjelaskan dia tidak memberitahu cihan tentang ozkan yang telah kembali karena cihan akan berfikir bahwa gulseren takut dengan ozkan dan itu membuatd ia tidak ingin melihat cihan untuk beberapa waktu.gulseren tidak tau bagaimana reaksi cihan untuk melindungi putrinya, gulseren ingin cihan hidup bahagia dengan keluarganya.
SINOPSIS SHEHRAZAT ANTV