http://abadkejayaan-antv.blogspot.com/
Kerim, Rahmi dan bibi Meryem masih di kantor Polisi.
Sementara Mukades mwnelepon Munir memberitahukan bahwa Fatmagul pergi
dari rumah. Munir kelihatan marah mendengar kabar tersebut. Munir
menelepon Kerim. Ia menyalahkan Kerim atas mennghilangnya Fatmagul.
Munir menganggap bahwa Kerim tak mampu menjaga Fatmagul. Kerim marah
dengan Munir, ia tak mau Munir ikut campur lagi dengan urusannya.
Setelah menelepon Kerim, Munir lalu menelepon Selim, namun ponsel Selim
tidak aktif, ia lalu meninggalkan pesan suara. Lalu menelepin Erdogan,
mengatakan bahwa Fatmagul menghilang. Erdogan pun terkejut dengan kabar
itu.
Fatmagul telah sampai di apartemen Asude. Ia nampak heran dengan
suasana lingkungan tempat tinggal Asude. Apalagi setelah masuk ke rumah,
ia melihat rumah Asude berantakan dan banyak botol minuman keras.
Kerim, bibi Meryem dan Rahmi keluar dari kantor Polisi. Kerim sedikit
berdebat dengan bibi Meryem. Lalu mereka berpisah, Kerim pergi mencari
Fatmagul dan bibi Meryem juga Rahmi pulang ke rumah. Sampai di Rumah,
Rahmi berdebat dengan Mukades. Ia menyalahkan Mukades atas kepergian
Fatmagul. Bibi Meryem melerai pertengkaran mereka.
Di rumah Asude. Fatmagul sedang sarapan sambil menceritakan keluh
kesahnya pada Asude. Asude berusaha menjadi pendengar yang baik. Namun
tak sengaja Asude menyebut nama Mustafa. Fatmagul terkejut karena Asude
menyebut nama Mustafa. Asude kemudian berkelit, katanya tadi Fatmagul
juga menyebut nama Mustafa. Tak lama kemudian, Asude mendapat telepin
dari Emre. Emre diminta Mukades untuk menanyakan Fatmagul padanya. Namun
sepertinya Asude berbohong pada Emre.
Saat tengah mencari Fatmagul, Kerim ditelepon oleh
Erdogan. Kerim nampak sangat emosi karena merasa semakin didesak.
Erdogan pun juga marah pada Kerim.
Di kediaman keluarga Yasaran. Keluarga itu sedang membicarakan
tentang hilangnya Fatmagul. Resat menyuruh Erdogan untuk menelepon
Mustafa untuk menanyakan keberadaannya, karena siapa tahu Fatmagul pergi
menemui Mustafa. Tapi ternyata Mustafa sedang sarapan bersama orang
tuanya. Kemudian Erdogan meminta Mustafa untuk menjemputnya di rumah
keluarga Yasaran.
Meltem mencari Selim di kamarnya, namun Selim tidak ada.
Lalu Meltem melihat ponsel Selim di meja, ia mengambilnya. Iseng-iseng
Meltem membuka ponsel Selim. Ia mengecek pesan suara. Tanpa disengaja,
Meltem mendengarkan pesan suara dari Munir tang mengatakan bahwa
Fatmagul pergo dari rumah. Meltem sangat terkejut.
Di rumah Asude. Asude sedang menyiapkan kamar untuk Fatmagul.
Sementara Fatmagul duduk di ruang tamu. Ia melihat ada boneka Matriyuska
( boneka Rusia ) lalu mengambilnya. Tak lama Asude datang dan melihat
Fatmagul sedang memegang Matriyuska pemberian Mustafa untuknya. Fatmagul
menanyakan nama boneka tersebut, ia nampaknya menyukai Matriyuska milik
Asude.
Fatmagul kemudian masuk ke kamar, dan Asude kembali duduk di ruang
tamu. Ia melihat Matriyuska pemberian Mustafa tersebut dengan sedih.
Asude lalu mengirim pesan pada Mustafa ( ngga tau nulis apa, ngga ngerti
bahasanya ) sementara Mustafa masih dalam bis menuju rumah Yasaran
untuk bekerja.
Di rumah Yasaran. Meltem menemuo Selim yang sedang bersama
keluarganya, ia memberitahukan tentang isi pesan suara dari Munir yang
ia dengar tadi. Semua orang terkejut. Meltem marah pada Selim. Resat
kemudian menjelaskan tentang persoalan Fatmagul. Resat membohongi
Meltem. Kemudian Selim berbalik marah pada Meltem, karena sudah lancang
membuka ponselnya.
Di rumah Fatmagul. Bibi Meryem sedang berdebat dengan Mukades di
dapur. Mukades nampaknya terdesak dengan ucapan bibi Meryem. Ia tak
mampu berkelit. Tak lama kemudian Kerim datang setelah mencari Fatmagul.
Fatmagul berada di kamar. Ia berusaha untuk tidur, namun tiba-tiba
bel pintu berbunyi. Ia keluat kamar untuk melihat siapa yang datang.
Asude membuka pintu dan ternyata yang datang adalah Sami, teman Asude.
Asude memperkenalkan Sami pada Fatmagul sebagai kakaknya. Sami nampak
heran dengan keberadaan Fatmagul. Tak lama kemudian, ponsel Asude
berbunyi. Ternyata Rahmi yang telepon. Ia memohon untuk dapat berbicara
dengan Fatmagul. Ia yakin Fatmagul berada disana. Akhirnya Fatmagul mau
berbicara dengan Rahmi. Mereka berbicara sebentar lalu Kerim merebut
ponsel dari Rahmi, ia berbicara pada Fatmagul. Kerim tampak khawatir,
namun Fatmagul tak mau bicara dengan Kerim, ia lantas menutup
teleponnya. Fatmagul lalu mengembalikan ponsel milik Asude, dan pergi ke
kamar mandi. Sami lantas membicarakan tentamg Fatmagul pada Asude.
Asude menyuruh Sami untuk tidak banyak berkomentar. Fatmagul keluar dari
kamar mandi, ia mendengar sedikit pembicaraan Asude dengan Sami. Ia
merasa tak enak.
Sementara itu, Mustafa sudah berada di depan rumah Yasaran. Ia sudah
bersiap untuk menjemput Erdogan. Di dalam, Ersogan masih sarapan bersama
Resat dan yang lainnya. Resat masih menjelaskan tentang keterlibatan
mereka dengan Fatmagul pada Meltem. Meltem sendiri masih nampak bingung
dan shock. Munir lalu mengatakan bahwa Meltem pernah menemui Fatmagul di
rumahnya. Mendengar itu Selim nampak marah. Meltem berusaha menjelaskan
itu pada Selim namun Selim tidak perduli.
Mukades menelepon Munir. Ia memberitahukan vahwa Fatmagul sudah
diketahui keberadaanya. Di sisi lain, Kerim dan Rahmi menemui Emre di
dermaga. Kerim menanyakan alamat rumah Inise ( Asude ) pada Emre. Namun
Emre tak mengetahuinya. Kerim nampak kecewa. Lalu Emre ingat ia punya
foto Asude. Mereka lalu pergi ke kantor polisi untuk menginformasikan
bahwa Fatmagul bersama Inise. Siapa tahu itu dapat membantu.
Di rumah Asude. Fatmagul sedang membuka kopernya. Ia melihat surat
kuasa cerainya. Kemudian Fatmagul me!buka dompet, dan menghitung uang
yang ia miliki. Di ruang tamu, Asude sedang berbicara dengan Sami, lalu
Sami pergi setelah Asude memberinya kartu ATM.
Di rumah Yasaran. Meltem masih menangis di kamar. Tak lama kemudian
ia bersiap pergi lalu berpamitan pada Resat dan keluarga yang lain.
Kemudian ia keluar rumah bersama Selim dan Erdogan. Di luar Selim
bertemu dengan Mustafa. Mereka saling memandang. Mustafa kemudian
mengingat kembali foto Kerim bersama Selim yang ia temukan kemarin.
Malam harinya, istri Ibrahim datang ke rumah menemui Mukades. Mungkin
ia mendengar kabar bahwa Fatmagul pergi dari rumah. Setelah istri
Ibrahim pulang, Mukades lalu masuk ke rumah dan mengomel seperti
biasanya. Kali ini ia menyindir Kerim. Kerim merasa tak terima lantas
membalas membentak Mukades. Bibi Meryem mengingatkan Kerim untuk menahan
emosi.
Di rumah Asude. Asude sedang berdandan. Fatmagul memperhatikan Asude
dengan terheran-heran. Sudah malam begini namun Asude berdandan seperti
itu. Asude kemudian bersiap untuk pergi. Ia berpesan pada Fatmagul untuk
tidak menunggunya dan mengunci pintu. Asude pun bergegas pergi karena
Sami sudah menunggunya. Fatmagul pun lantas mengunci pintu lalu ia duduk
menyalakan televisi.
Di sisi lain, Mustafa sedang di parkiran, menunggu Erdogan dan Vural
yang sedang makan malam di sebuah restoran. Vural tampak tak nyaman
dengan keberadaan Mustafa. Tak lama Vural pun berpamitan. Setelah Vural
keluar, Erdogan meminta pelayan untuk memanggil Mustafa. Di luar Vural
melihat Mustafa masuk menyusul Erdogan. Ia nampak tak menyukai
keberadaan Mustafa.
Di rumah Asude. Fatma mengambil telepon rumah. Ia lantas menelepon
rumahnya. Di ujung telepon, Mukades yang mengangkatnya, lalu mengomel
lagi. Kerim merebut telepon dari Mukades dan berbicara pada Fatmagul.
Fatmagul kemudian memaki Kerim. Kerim sangat sedih dengan perkataan
Fatmagul. Kerim tak tahan lagi, ia lalu memberikan telepon pada Rahmi
dan keluar rumah. Rahmi berbicara sebentar dengan Fatmagul lalu mereka
pun menyudahi teleponnya. Kerim duduk di pinggir danau dekat rumah, ia
termenung dan menangis disana. Fatmagul pun juga sedang menangis di
rumah Asude.
Sementara itu, Mustafa !asih mengobrol dengan Erdogan di retoran. Tak
lama Erdogan mendapat telepon dari Selim. Selim nampak sedang marah
pada Erdogan. Erdogan pun menanggapinya dengan santai. Setelah itu,
Erdogan membayar tagihan restoran kemudian pergi dari situ bersama
Mustafa.
Di rumah. kerim tak bisa tidur. Ia masih memikirkan Fatmagul. Kerim
teringat saat ia berdansa bersama Fatmagul. Kerim nampak sangat sedih.
Di rumah Asude, Fatmagul tertidur di kursi. Sementara di luar, Mustaf
sedang keluar dari mobil. Ia hendak memberikan bunga pada Asude.
Mustafa kemudian masuk ke apartemen menuju rumah Asude. Di depan pintu
ia memencet bel. Ia tak tahu bahwa ada Fatmagul di dalam rumah. Di
dalam, Fatmagul terbangun mendengar bunyi bel. Ia mengira itu Asude. Ia
hendak membuka pintu, namun ia mengintip terlebih dahulu dari lobang
pinty. Ia tak tahu bahwa yang datang adalah Mustafa
LIKE FANPAGE FATMAGUL UNTUK UPDATE SINOPSIS