Kisah Segi Empat ( Mukta-Visnu, Akash-Meety)
Kisah Segi Empat ( Mukta-Visnu, Akash-Meety) Part 36
Meety : akash kesini.
Akash bangun dan berjalan kearah meety. Dan bhau and the genk kabur.
Meety melempar pistolnya dan bertanya pada akash : apa kau baik2 saja?
Meety sangat senang dan memeluk akash.
Akash pun senang dan balik memeluk meety.
Seketika itu meety sadar dan melepaskan pelukannya dari akash.
Meety :kita harus lari dari sini sebelum mereka kembali
Meety membantu akash berjalan.
Sebuah mobil nampak berjalan kearah mereka. Mereka mencoba menghentikan mobil itu. Tapi mobilnya tidak berhenti. Akash terlihat seperti mau pingsan. Meety berpikir keras apa yang harus dia lakukan.
akash jatuh dibelakang meety.
Meety berbalik dan shock melihatnya.
Meety bergegas kearahnya dan memanggil2 namanya
Meety ; bangunlah akash. Kita harus lari darisini. Mereka bisa datang kapan saja.
Akash : pulanglah meety. Nenekmu sudah menunggumu
Meety : aku tidak akan meninggalkanmu dalam kondisi seperti ini
Akash :lakukanlah apa yang aku katakan meety
Meety : aku tidak akan pergi. Mereka sangat berbahaya. Aku tidak akan meninggalkanmu sendiri. Kau harus bangun demi meety mu. Lihatlah aku.
Akhirnya akash benar2 pingsan di pangkuan meety.
Meety terus memanggilnya. Tapi akash tidak merespon lagi. Meety melihat hp disaku akash. Tapi batrainya habis.
Meety menangis dan berdoa pada tuhan agar memberinya jalan keluar.
Meety
: bantu aku tuhan. Aku tidak bisa meninggalkannya seperti ini. Tolong
beri dia kekuatan.lakukan sesuatu untuk menolong kami
Akash memanggi nama meety
Meety
: aku disini.. bangunlah akash. Kita harus lari dari sini. Kita tidak
boleh menunda lagi. Bangunlah akash. Aku tidak bisa meninggalkanmu
sendiri
Akash berdiri dibantu meety. Meety memapahnya... Mereka berjalan mendekatk sebuah kuil.
Meety yakin orang2 yang ada di kuil itu akan menolong akash.
Meety mendudukkan akash dibawah sebuah pohon ketika dia meminjam hp seorang perempuan
Meety : hidup seseorang dalam bahaya
Perempuan2 itu :siapa yang kau maksud?
Meety : orang yang duduk dibawah pohon itu sedang terluka parah. Bolehka aku meminjam telpon?