http://abadkejayaan-antv.blogspot.com/
TAYANG 5 NOVEMBER
Dilara dan Rahmi tiba di lokasi kecelakaan. Dilara berbicara dengan salah seorang petugas. Dan ia pun semakin cemas. Dilara lalu menelpon dokter pribadinya. Sementara di rumah, Bibi Keriman lagi pacaran ama Osman. Osman nanyain si kepala botak Ozkan. Keriman berkata Oskan lagi ada di bengkel jadi dia tidak mungkin pulang secepat itu. Hahahahha, Osman takut ama Ozkan rupanya. Tiba2, si kepala botak nongol dan marah2 ngeliat Osman. Ozkan mencekik Osman, Keriman datang memisahkan mereka. Keributan itu pun terhenti saat mereka melihat berita kecelakaan Gulseren dan Hazal di televisi. Ozkan dan Keriman pun langsung menuju lokasi kecelakaan.
Dilara dan Rahmi melihat kondisi Gulseren dan Hazal dari layar monitor, bersama dengan petugas yg lain. Dilara terlihat khawatir. Sementara itu di bawah, Gulseren mengusap2 lengan Hazal. Hazal merengek karena bantuan yg belum datang.
Ozkan dan Keriman datang. Ozkan berteriak memanggil Hazal dan Keriman memanggil Gulseren. Sama seperti Dilara, Ozkan juga terlihat cemas. Gulseren menoleh ke Ozkan, dan berteriak memanggil Ozkan sambil melambaikan tangannya. Ozkan berdebat dengan petugas, sepertinya Ozkan ingin turun ke bawah. Tapi petugas tidak mengizinkannya. Keriman nyerocos terus sampe petugas mengusirnya. Saat media datang mengerubunginya, Keriman langsung pasang gaya. Dilara, Rahmi dan Ozkan stress melihat kelakuan Keriman.
Rahmi menegur Keriman. Mereka pun berdebat. Keriman baru mau pergi setelah Rahmi memberikannya uang (omooo, gw ngakak scene ini) sementara Ozkan dan petugas kembali berdebat. Petugas pun berusaha menenangkan Ozkan. Di bawah, Hazal merengek karena bantuan belum datang. Gulseren menenangkan Hazal dgn mengatakan bahwa bantuan akan segera tiba. Hazal menyebutkan ttg kematian, Gulseren menenangkan Hazal.
Rahmi menelpon Ozan, memberitahukan ttg kecelakaan itu. Begitu selesai bicara dengan Rahmi, Ozan menyalakan televisi dan terkejut melihat berita kecelakaan itu. Ozan langsung menelpon Cansu yg ternyata sedang belajar. Cansu tertawa mendengar ucapan kakaknya.
Alat berat mulai diturunkan. Hazal menjerit kesakitan. Gulseren melambaikan tangannya meminta pertolongan. Gulseren kemudian menenangkan Hazal. Tubuh Hazal semakin melemah. Ponsel Gulseren berbunyi, telepon dari petugas. Petugas memberikan beberapa instruksi pada Gulseren.
Alat berat sudah diturunkan. Gulseren berhasil meraih alat pengaitnya dan mengaitkannya ke bagian dalam taksi. Namun saat taksi diangkat, kaitannya terlepas dan kembali menimpa kaki Hazal. Hazal menjerit sekuatnya. Gulseren langsung berpindah posisi menahan mobil itu agar tidak meluncur dan melindas kaki Hazal.
Malam harinya.... Ozan ke rumah Cansu. Cansu tentu saja senang dengan kedatangan Ozan. Mereka lalu berpelukan erat, sementara Dilara, Rahmi dan Ozkan masih di TKP. Entah apa yang dikatakan petugas hingga membuat Gulseren, Dilara dan Ozkan syok. Sementara Hazal sudah tak sadarkan diri.
Dilara panik dan memohon petugas menyelamatkan putrinya. Gulseren berteriak sekerasnya. Ia berdoa, agar diberi kekuatan. Gulseren kemudian mendorong taksi itu dengan punggungnya. Ajaib, taksi itu perlahan2 mulai bergerak. Sementara Ozan masih bersama Cansu. Ozan terlihat berusaha menghalangi Cansu agar tidak tau berita itu.
Hazal mulai diangkat ke atas. Dilara menatap putrinya dengan cemas. Begitu pula Ozkan dan Gulseren. Ozkan dan Gulseren kemudian saling bertatapan. Seorang pria, sepertinya dokter, memeriksa kondisi Hazal. Hazal lalu dimasukkan ke dalam ambulance. Begitu pula Gulseren, Ozkan ingin ikut salah satu ambulance tapi dihalangi petugas.
Di ambulance, Gulseren terlihat syok. Dan Dilara menatap petugas yg masih memeriksa kondisi Hazal dengan raut wajah cemas. Ambulance akhirnya tiba di rumah sakit. Hazal dan Gulseren langsung dibawa ke ruang tindakan untuk mendapat pengobatan. Dilara dan Rahmi menunggui Hazal diluar. Dilara sangat cemas, sampai tidak mampu berkata apapun.
Ozan masih bersama dengan Cansu. Mereka bermain susun balok. Lalu bel berdering, namun yg datang Deriya. Cansu bingung dengan kedatangan Deriya. Deriya mengatakan sesuatu yg membuat Cansu terlihat cemas. Sementara Cihan dalam perjalanan ke RS. Ia tampak cemas.
Gulseren, Dilara dan Rahmi sama2 menunggui Hazal. Cihan lalu datang dan langsung menghampiri Gulseren. Cihan lega karena Gulseren baik2 saja. Dilara kesal melihatnya dan langsung pergi diikuti oleh Rahmi. Cihan melihat kepergian Dilara sekilas dengan wajah tidak peduli. Cihan dan Gulseren pun lega setelah dokter memberitau Hazal mulai membaik. Cihan dan Gulseren lalu berpelukan.
1 bulan kemudian....
Candan dan Yildirim bicara di mobil. Entah apa yg mereka bicarakan. Mungkin soal perceraian Cihan Dilara atau soal hak asuh Cansu yg mau diambil Ozkan.
Hazal sudah pulang ke rumah, ke rumah Dilara. Dilara masuk ke kamar Hazal. Ia kemudian membelai Hazal yg tertidur pulas. Hazal kemudian terbangun. Dilara tersenyum pada Hazal. Dilara mengatakan sesuatu pada Hazal. Hazal lantas memeluk erat Dilara.
Sementara itu Cihan sedang makan dengan Gulseren. Mereka membahas sesuatu, lalu saling tersenyum satu sama lain. Seseorang menelpon Cihan, membuat wajah Cihan berubah tegang. Cihan langsung melirik Gulseren.
Sementara seorang pria datang ke rumah Dilara. Dilara dan Rahmi menyambut pria itu.
ICansu menyukai seorang cowok di sekolahanya , dan teman cansu
memberitahukan cansu bahwa cowok itu juga menaksir cansu. cihan membawa
cansu untuk melihat rumah baru, didalam rumah gulseren menyambut cansu,
kemudian cansu melihat halaman /kebun. cihan dan gulseren berbicara.
Cihan bertanya pada gulseren kenapa gulseren kelihatan tidak bahagia,
tetapi gulseren menjawab dia bahagia terutama saat melihat betapa
bahagia nya cansu, tetapi dia tidak bisa menggunakan kekayaan tersebut.
Kemudian cihan memintanya untuk duduk, cihan menjelaskan apa yang mereka
lalu itu bukan sesuatu yang kebetulan, mungkin kedua gadis itu yang
membuat mereka bersama-sama. Cihan berkata cansu senang dengan gulseren
dan ingin hidup dengan gulseren. itu adalah takdir gu lserensedang
berdiri menghadapi nasib dan tidak harus berfikir tentang apa yang telah
di beri oleh cihan untuknya. Cihan berkata pad agulseren bahwa hazal
dan cansu adalah putri cihan dan gulseren dalam waktu yang sama, mereka
adalah putri mereka, gulseren tidak mampu menyerah pada hazal dancihan
tidak menyerah pada cansu. cihan ingin ibu dari anak anaknya bahagia,
cihan berjanjia dia tidak akan datang ke rumah itu tanpa keinginan
gulseren atau telepon, dan tidak akan datang hanya untuk secangir air,
cihan berjanjia akan melindungi cansu dan gulseren, matanya akan
mengawasi mereka dari jauh, dna melindungi mereka dari juah.
Dilara memberitahukan candan bahwa dia tidak habis pikir cihan akan
menyewakan tempat untuk gulseren, candan memberitahukan dilara bahwa itu
tugas dia untuk memikirkan segala sesuatu yang mungkin akan terjadi,
dilara tampak khawatir dan dia menelpon cansu dna menanyakan dimana
cansu seakrang , dilara memancing apa cansu masih tinggal dirumah
gulseren, cansu menjawa dia maish tinggal di rumah gulseren. Dilara
menjelaskan pada cihan bahwa gulsere tidak akan menerima cihan untuk
menyewa rumah untuknya kerana gulseren sedang berakting rendah hati dan
bangga, karena gulseren mempunyai tujuan yang lebih besar yaitu kekayaan
cihan, seperti apa yang dikatakan oleh rahmi. Candan bertanya pada
dilara apakah cansu akan berbohong pada dilara, dilara menjawab tidak
pernah.
cihan dna gulsere mendiskusikan tentang sekolah hazal, cihan sedang
mencari konseling untk hazal. Gulseren bertanya pada cihan apakah dilara
mengambil hazal hanya untuk menganggunya dan apa dia menyayangi hazal.
cihan menjawab awalnaya memang begitu tetapi sekarang dilara telah
mencintai hazal seperti dia mencintai cansu. Cihan menyuruh gulseren
untuk tidak khawatir. kemudian pegawai cihand atang dengan banyak
belanjaan bahan makanan,dan cihan menyuruh pria itu untuk menjaga cansu
dan gulseren. gulseren menanyakan makanan favorite ayah cansu pada
cansu.
candan ingin mengetahui siapa pengacara gulseren, Dilara hanya tau nama
depan pengacara gulseren, dia melihat kartu ketika pergi bertemu
gulseren. cansu pergi kerumah dilara dan mengambil barang-barangnya
hazal nampak senang dengan hal itu karena hazla berniat untuk menguasai
kamar cansu. seyma dan emine kebingungan dan kemudian emine menelpon
dilara dan memberitahukan bahwa saat itu juga cansu sedang mengambil
barang barangnya dirumah dilara pergi dari kantor candan. Dilara
menyadari bahwa cihan telah menyewa rumah untuk cansu dan gulseren
gulseren mengambil barang barangnya dari rumah ozkan,keriman mencoba
untuk menghentikan gulseren pergi dia memohon kepada gulseren.keriman
mengatakan gulseren adalah wanita simpanan cihan karena dia tinggal
bersama cihan, kemudian gulseren menampar keriman.
dirumah dilara cansu telah selaesai menyiapkan barang-brangnya, sema dan
emine nampak sedih dan mencoba untuk menahan cansu agar tidak pergi,
emine memohon pada cansu tetapi hazal memberitahu emine bahwa emine
adalah seorang pembantu dna tidak ada hak untuk melarang cansu pergi,
cansu memberitahukan hazal bahwa dirumah itu emine adalah keluarga,
hazal pergi kedalam kamar cansu smabil tersenyum senang akan menguasai
kamar itu. cansu siap untuk pergi dari rumah itu eminem memberikan dia
kue dna teh tetapi cansu akan memakannya di mobil, emine mencoba untuk
mencegah cansu pergi, emine nampak sangat sedih saat cansu pergi dengan
supir. hazal nampak bersemangat memindahkan barang-barangnya kekamar
cansu, Dilara tiba dirumah dna memanggil nama cansu dia berharap cansu
masih ada disana tetapi saat dia tiba dikmar cansu dia hanya melihat
hazal yang sibuk memindahkan barangnya. hazal memberitahukan dilara
bahwa cansu telah memberikan kamar itu untuk dirinya, dilara tidak
senang mendengar hal itu, hazal tersinggug dan akan kembali ke kamarnya
tetapi dilara mencegah dan memberitahukan hazal bahwa cansu nnati akan
kembali, dan mereka akan mengatur soal kamar tidur nanti saat cansu
kembali. Dilara memberikan uang kepada keriman untuk mencari tahu dimana
dan sedang apa gulseren dan apakah gulseren sedang bersama cihan.\