Beranda · UTTARAN · FATMAGUL · EFSUN BAHAR· KAALI DAN GAURI· ARTIKEL AK· VEERA· ASHOKA· SERIAL TV

Ringkasan Cerita Abad Kejayaan Kamis 9 April 2015

GAMBAR
Di Istana Hatice. Nigar Kalfa membuka perban yang menutupi wajah Hurrem. Setelah itu, Hurrem ingin bercermin namun Nigar mencoba melarangnya dengan menghentikan tangan Hurrem. Hurrem tetap ingin melihat wajahnya itu, akhirnya Nigar mengambilkan cermin. Ketika melihat wajahnya sendiri, Hurrem merasa kesal, ia memecahkan cermin tsb. Hurrem mengirimkan surat pada Suleiman tapi suratnya tidak sampai pada Suleiman karena suratnya jatuh ke tangan Ibrahim. Ibrahim dengan lancangnya membaca surat itu dan tidak menyerahkan pada Suleiman. Hurrem ingin kembali ke istana Topkapi. Hatice dan Gulfem melarangnya, mereka menyuruh Hurrem untuk tinggal di istana Hatice sampai sembuh namun Hurrem tetap kembali ke istana Topkapi. Sesampainya di istana Topkapi, Hurrem menemui Valide Sultana dan Mahidevran, Hurrem menunjukkan wajahnya. Dan seperti biasa, mereka adu mulut dan saling mengancam. Hurrem kembali ke kamarnya, kedatangannya disambut Aybige. Aybige meminta maaf karena merasa bersalah namun Hurrem justru berterima kasih. Nora menemui Hurrem, Hurrem menamparnya dan menyalahkan Nora. Akhirnya Nora dibawa ke Harem. Semua orang tidak tau (kecuali Hurrem dan Nora) bahwa sesungguhnya ini hanyalah siasat Hurrem. Suleiman memutuskan untuk kembali ke ibukota. Mereka akan kembali dengan kemenangan. Suleiman juga menjadikan Ayahanda Aybige sebagai raja di Krimea dan menugaskannya untuk mengatur Krimea sampai keadaannya menjadi damai. Ibrahim membalas surat dari Hurrem. Hurrem menjadi marah. Daye dihukum oleh Valide Sultana karena ia telah menuliskan surat untuk Suleiman atas perintah Hurrem. Daye diturunkan posisinya. Sekarang ia bertugas sebagai pengawas Harem. Dan Valide Sultana menobatkan Gulsah sebagai kepala penjaga kamarnya. Nigar mencoba untuk menghibur Daye. Karena mereka sudah seperti saudara. Mereka bersama dalam suka maupun duka. Gulsah mengetahui bahwa Nora tidak lagi menjadi pelayan Hurrem. Gulsah pun memberi tawaran. Ia bilang kepada Nora agar menawarkan kesetiaannya pada permaisuri dan Sehzade Mustafa dengan begitu ia akan naik pangkat. Esma memberi tau Hurrem tentang kenaikkan jabatan Gulsah. Di Harem, Gulsah menjadi sombong sekali. Suleiman telah kembali. Valide Sultana, Mahidevran, Aybige, Gulfem, menyambut kedatangannya. Suleiman bertanya tentang Hurrem. Ia pun menemui Hurrem. Hurrem curhat pada Suleiman. Suleiman menjadi tersentuh. Sementara di kamar Mahidevran, Mustafa menanyakan tentang Elif. Mahidevran menjawab, Elif telah mati secara mengenaskan di kebakaran itu (padahal yang terjadi bukan kebakaran). Mustafa terlihat sedikit sedih. Mustafa bersama dengan Aybige menikmati kemenangan. Mereka melihat kembang api. Dari atas, Malkocoglu Bali Bey melihat Aybige bersama dengan Mustafa. Ia terlihat sedikit tidak suka dan akhirnya pergi. Setelah mendengarkan curhatan dari Hurrem, Suleiman pun menyalahkan Ibrahim (memang Ibrahim yang salah). Suleiman marah pada Ibrahim. Ibrahim menyuruh Nigar untuk memberitau Valide Sultana. Ibrahim mengajaknya makan malam. Nigar Kalfa bilang, bahwa ia telah menunggu Ibrahim berbulan-bulan. Akhirnya Ibrahim menghabiskan malamnya bersama Nigar. Aybige mendapat hadiah beberapa ekor burung yang cantik dari Ayahnya. Karena saking senangnya, ia pun memeluk Bali Bey. Ibrahim mencoba untuk membuat Valide dan Hurrem damai. Ia mengundang Suleiman, Hurrem, dan Valide Sulatan untuk makan malan di istana nya. Tapi bukannya damai, Valide Sultana dan Hurrem justru adu mulut lagi. Bali Bey dan Matrakci saling curhat di kedai minum. Bali Bey menyukai seorang wanita namun ia masih belum bisa melupakan Armin. Matrakci mengatakan bahwa dirinya telah dihancurkan oleh Ibrahim namun Matrakci tidak mau membahasnya lebih lanjut. Nora menemui Hurrem. Hurrem menyuruh Nora untuk mendekati Sehzade Mustafa, dengan begitu dirinya bisa menghasut Mustafa. Di Harem, terjadi keributan. Ini adalah ulah Gulsah. Awalnya ada seorang budak dengan membawa sisa makanan (entah siapa yang salah) budak itu dan Gulsah tabrakan. Budak itu bilang ia akan membersihkan lantainya namun Gulsah tetap marah. Daye tidak tinggal diam, ia membela budak itu namun yang terjadi Daye malah disuruh membersihkan lantai yang kotor karena sisa makan itu. Nigar yang mengetahui hal itu berusaha untuk mendorong Gulsah namun yang terjadi justru dirinya lah yang jatuh karena dorongan perlawanan dari Gulsah, itu membuat Daye marah. Ia menampar Gulsah, Gulsah merasa telah dipermalukan ia pun melapor pada Valide Sultana. Akhirnya Daye diusir tapi Hurrem tidak membiarkan Daye pergi. Hurrem memarahi Gulsah, Mahidevran tidak terima itu. Mahidevran hampir saja menampar Hurrem namun Suleiman menghentikannya. Mahidevran dipaksa minta maaf oleh Suleiman, ia pun minta maaf dan kembali ke kamarnya dan menangis. Mustafa tidak terima itu, ia pun menemui Ayahnya. Dan protes karena ibunya telah tersakiti. *Devie

Artikel keren lainnya: