Beranda · UTTARAN · FATMAGUL · EFSUN BAHAR· KAALI DAN GAURI· ARTIKEL AK· VEERA· ASHOKA· SERIAL TV

Ringkasan Abad Kejayaan Jumat 10 April 2015


Ringkasan Episode 81/49 (10 April 2015) Valide Sultana menyalahkan Mahidevran atas perilaku Mustafa. Mereka takut Mustafa akan melakukan kesalahan yang lebih fatal. Suleiman marah pada Mustafa. Ia hampir memukul Mustafa. Akhirnya Suleiman menyuruh Mustafa pergi dari hadapannya. Suleiman kembali ke kamar, ia memerintahkan Sumbul untuk memberitau Valide Sultana bahwa Daye tidak akan meninggalkan istana dan kembali kepada posisi sebelumnya. Suleiman teringat akan kenangannya dengan Mustafa. Ia ingat saat ia bermain congklak dengannya, juga saat ia melatih Mustafa memanah. Mustafa sedang sarapan bersama dengan Nora. Mereka terlihat bahagia. Tak lama kemudian, Mahidevran menemui Mustafa dan bicara 4 mata dengannya. Mahidevran menyuruh Mustafa agar meminta maaf pada Suleiman tapi Mustafa tidak mau. Nora menguping pembicaraan mereka. Mahidevran juga menyuruh Mustafa untuk menemui Suleiman, karena Suleiman telah memanggil Mustafa, lagi-lagi Mustafa tidak mau dan beralasan bahwa ia sedang sakit. Bahkan Mustafa tidak ingin sholat Jum’at. Seker Aga dan Gul Aga sedang bermain permainan di dapur. Gulsah datang, ia memerintahkan Seker Aga untuk menyiapkan makan Valide Sultana dan protes karena Gul Aga ada di dapur. Namun Seker dan Gul Aga sudah tau bahwa Gulsah turun jabatan, mereka pun menghina Gulsah dan tertawa-tawa dengan senangnya. Antuan diminta oleh Ibrahim Pasa untuk merawat dan memperbaiki patungnya. Ibrahim juga meminta agar Antuan membuat patung dirinya. Nora menemui Hurrem. Ia melapor bahwa ia telah menarik Mustafa, Hurrem merasa senang. Valide Sultana dan Mahidevran membujuk Mustafa agar pergi sholat Jum’at. Mereka mengkhawatirkan Mustafa. Namun Mustafa tetap tidak ingin sholat Jum’at. Lagi-lagi Bali Bey melihat Aybige bersama dengan Mustafa. Aybige meminta Mustafa agar menculiknya ke Krimea karena ia sangat merindukan keluarganya dan ia ingin bebas. Mustafa menyarankan agar Aybige meminta bantuan Bali Bey. Aybige menemui Bali Bey. Ia meminta kepada Bali Bey untuk menculik dirinya ke Krimea, namun Bali berkata bahwa ia tidak bisa melakukan hal itu. Aybige kecewa, ia mengatai Bali dengan sebutan “Pengecut”. Mahidevran panik dengan sikap Mustafa yang keras kepala itu. Ia pun pergi ke istana Hatice. Ia meminta bantuan Ibrahim untuk membujuk Mustafa. Aybige menemui Suleiman. Ia meminta pulang ke Krimea. Suleiman mengijnkan. Matrakci Nasuh dibawa pulang ke rumahnya oleh Bali Bey dengan keadaan mabuk berat. Sesampainya di rumah Matrakci, Bali Bey memanggil Nigar. Namun tidak ada. Tak lama kemudian Nigar pulang. Bali Bey bertanya pada Nigar mengapa pulang larut malam, Nigar menjawab ia banyak pekerjaan di istana. Keesokkan harinya, Bali Bey bertanya pada Sumbul mengapa wanita yang sudah menikah (Nigar) dipulangkan pada larut malam. Sumbul menjawab kemarin Nigar hanya sebentar ke Istana untuk menemui Daye setelah itu ia pergi, ia tidak ada pekerjaan karena diberi libur satu hari. Bali Bey terkejut. Bali Bey menemui Ibrahim, ia melaporkan tentang masalah tentang Matrakci dan Nigar. Ibrahim mengatakan bahwa itu bukan urusannya karena itu masalah rumah tangga. Matrakci Nasuh keluar rumah dengan keadaan perasaan marah pada Nigar. Tapi di terhenti di pintu karena ada tanduk yang digantungkan di depan rumahnya. Ia mengambil tanduk itu lalu masuk ke dalam dengan perasaan sangat marah. Ia memarahi Nigar karena jika ada tanduk di depan rumah, itu artinya di rumah tsb ada yang berzina. Fatma dan Fidan dibebaskan oleh Valide Sultana. Yang lebih parahnya lagi, Fatma dijadikan pelayan Mahidevran dan Fidan dijadikan pengawas Harem. Hurrem sangat marah pada keputusan Valide Sultana. Ibrahim pasa menyuruh Mustafa sholat Jum’at dengan paksaan. Ia memaksa Mustafa. Awalnya Mustafa tidak mau, namun setelah diberi tau Ibrahim, Mustafa akhirnya mau. Ia pun pergi sholat Jum’at dan minta maaf pada Suleiman. Efsun (sebelumnya Nora) dipanggil oleh Mahidevran. Mahidevran tidak menyukai jika Mustafa tergila-gila dengan wanita diusianya yang masih remaja dan belum cukup dewasa ini. Aybige menemui Bali Bey untuk mengucapkan selamat tinggal karena ia akan kembali ke Krimea. Aybige memakai gaun berwarna merah dan itu membuat Bali Bey terpesona. Mahidevran dan Valide Sultana tidak suka jika Mustafa dekat dengan seorang selir biasa. Mahidevran berencana untuk menjodohkan Mustafa dengan Aybige, Valide Sultana setuju. Valide Sultana dan Mahidevran bicara dengan Mustafa dan Aybige. Valide menyuruh Aybige untuk tetap berada di istana Topkapi dan ia memberitaukan kepada Mustafa dan Ayibe tentang perjodohan mereka. Mustafa dan Aybige tidak suka dengan keputusan itu. Aybige memberitaukan hal ini pada Hurrem.

Artikel keren lainnya: