Beranda · UTTARAN · FATMAGUL · EFSUN BAHAR· KAALI DAN GAURI· ARTIKEL AK· VEERA· ASHOKA· SERIAL TV

Ringkasan Serial Abad Kejayaan Rabu 08 April 2015


Peramal itu meramalkan bahwa dinasti akan berkembang, namun akan ada kematian. Hurrem bermimpi. Didalam mimpinya itu, dia hanya sendirian di istana Topkapi, tak ada siapapun disana lalu Hurrem melihat sebuah Naga. Naga itu menyeburkan api ke arah Hurrem. Hurrem pun terbangun, dan Suleiman menenangkannya. Mustafa dan Suleiman sholat berjamaah sebelum berangkat perang. Mustafa mendapatkan banyak do’a dari rakyat. Sedangkan di istana Ibrahim, Hatice memberikan kalung perlindungan pada Ibrahim. Ibrahim menerimanya. Di Harem, para budak Hurrem bersikap seakan-akan mereka memamerkan hadiah yang mereka dapatkan dan itu membuat para budak Mahidevran menjadi tidak senang. Lalu Gulsah datang, para budak Mahidevran mengungkapkan rasa tidak senangnya itu, Gulsah pun melaporkan hal itu pada Mahidevran. Hurrem mendapatkan pelayan baru. Gul Aga bilang, mereka akan melindungi dan menjaga Hurrem. Hurrem pun menerima dengan syarat, para pelayan itu harus setia padanya. Nis 1532, ada yang membawa kabar. Ferdinan ingin Hongaria diserahkan padanya dengan begitu mereka akan membayar pajak dan akan berdamai dengan Turki. Tapi Suleiman mengatakan, ia dan pasukannya telah datang jauh-jauh jadi mereka tidak akan kembali dengan tawaran itu. Ottoman bersikeras untuk berperang. Ayse Hafsa Sultan aka Valide Sultana (Ibu Suri) menugaskan seorang selir bernama Fidan untuk melakukan sesuatu. Di Harem, ada seorang budak bernama Lalezar bersikap kurang ajar. Ia menghina dan menyalahkan Hurrem. Hurrem pun menjadi marah dan ia mengatakan bahwa Lalezar akan mendapatkan hukuman setimpal. Lalu ada kabar lagi bahwa Fransoa meminta bantuan Ottoman untuk menaklukan Italia, namun Suleiman menawarkan bahwa laksamana Ottoman akan membantu mereka menaklukan Milano dan (kalau tidak salah Genewa), itupun jika mereka mau. Mahidevran mengundang Hatice, Aybige, Gulfem dan Hurrem untuk makan malam. Mahidevran sengaja tidak mengundang Ibu Suri karena supaya mereka bisa bicara bebas. Fidan memanggil Lalezar yang berada di Harem, Fidan mengatakan bahwa Lalezar telah dipanggil Hurrem. Lalezar pun pergi, namun pada akhirnya terluka parah. Hal ini terdengar sampai ketelinga para Putri dan Permaisuri. Para putri dan permaisuri langsung pergi ke Harem, sesampainya disana para budak menyalahkan Hurrem. Mereka bilang bahwa Hurrem telah menyuruh Fidan untuk memanggil Lalezar. Hurrem merasa dirinya telah difitnah dan itu membuat ia marah tapi para budak Mahidevran tetap menyalahkan Hurrem. Hatice pun tidak tinggal diam, ia membela Hurrem. Gratz. Ada perlawanan, Mustafa meminta agar dirinya ikut mematahkan perlawanan itu. Suleiman mengijinkan tapi Mustafa tidak boleh berada dibarisan depan. Saat ingin menghancurkan musuh, Mustafa melanggar perintah ayahnya. Ia menyerang musuh tapi ia tidak tega membunuhnya. Alhasil Mustafa terkena goresan dan hampir saja terbunuh tapi ia terselamatkan. Hurrem menyuruh Gul Aga untuk memberikan hadiah untuk para budak. Tapi para pelayan Mahidevran justru malah menilai yang tidak-tidak, mereka mengira bahwa Hurrem ingin menyuap mereka. Suleiman memakai mahkota kekaisaran dunia. Ibrahim dan Mustafa menyaksikan hal itu, Mustafa terkagum-kagum dan Ibrahim menjelaskan makna dari bentuk mahkota itu. Ottoman telah banyak menerima tawaran perdamaian tapi Suleiman tetap ingin berperang, seakan-akan ia tau bahwa itu hanyalah jebakan. Mahidevran menyuruh salah satu budak. Budak itu pun mengumpulkan uang para budak Hurrem secara diam-diam pada malam hari lalu menaruh uang itu ditempat tidur budak bernama Elif. Elif pun diberi hukuman, ia diusir namun Elif terus mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Lalu ia membakar dirinya. Kematian Elif yang mengenaskan itu membuat para budak sebal dengan Hurrem, mereka pun melakukan penyerangan pada Hurrem. Aybige berusaha melindungi Hurrem tapi ia tidak bisa buat apa-apa karena ia dikepung. Daye pun berusaha menyelamatkan Hurrem, ia membawa 4 orang penjaga untuk menyelamatkan Hurrem. Tapi para budak itu telah berhadapan dengan Hurrem dengan membawa obor.

Artikel keren lainnya: