Beranda · UTTARAN · FATMAGUL · EFSUN BAHAR· KAALI DAN GAURI· ARTIKEL AK· VEERA· ASHOKA· SERIAL TV

Ringkasan Abad Kejayaan (07 April 2015)

Ringkasan episode 78/46 (07 April 2015) Hurrem Sultan makan malam bersama Ayse Hafsa Sultan. Hurrem merasa ada yang tidak beres, tapi Ayse mengatakan bahwa dirinya ingin mengakhiri perang dengannya dan akan bersikap adil. Behram Pasa menemui Sultan Suleiman, Berham ingin bicara berdua dengan Sultan, Sultan pun mengijinkan tapi Ibrahim Pasa tidak berdiam diri. Ia pun dengan tanpa izin masuk ke ruangan. Setelah masuk, Ibrahim menyadari kesalahannya lalu ia minta maaf dan minta izin untuk berada juga di ruangan itu. Sultan mengijinkan. Behram Pasa pun mengurungkan niatnya yang ingin melaporkan tentang hubungan gelap Ibrahim. Karena ia sudah terlanjur menghadap Sultan dan Ibrahim Pasa. Behram mengatakan bahwa dirinya telah diangkat menjadi Gubernur Anatoria oleh Ibrahim Pasa. Sultan merasa tidak suka dengan pernyataan yang dikatakan oleh Behram tapi ia tidak marah melainkan bertanya pada Ibrahim, Ibrahim pun meng-iya-kan. Setelah itu, Behram Pasa mohon diri. Setelah Behram pergi, Sultan sedikit mencurigai Ibrahim, tapi Ibrahim dengan pintarnya membuat alasan lain sehingga Sultan Suleiman pun percaya. Hurrem bicara pada Daye tentang sikap Ayse Hafsa Sultan (Ibu suri) yang menurutnya tidak beres dan ada sesuatu. Namun Daye mengatakan bahwa ibu suri tidak berniat buruk pada Hurrem. Ayse Hafsa Sultan menyuruh Sumbul Aga dan salah satu budak bernama Fatma untuk melakukan sesuatu. Di Harem, akan dilakukan pembagian upah. Sumbul mengatakan bahwa semua budak dan selir akan naik gaji kecuali para pelayan yang berpihak pada Hurrem. Lantas saja, para pelayan Hurrem tidak terima, lalu mereka menemui Hurrem. Hurrem pun bertindak, ia menemui Ayse Hafsa. Keesokkan harinya, pembagian upah dilaksanakan, para pelayan dengan senang hati menerima gaji tsb karena mereka mengira bahwa gaji mereka telah dinaikkan namun ketika salah satu pelayan membuka kantongnya yang berisi koin mas, pelayan itu merasa kesal karena ternyata gaji mereka tetap sama, hal itu membuat keadaan di Harem menjadi kacau dan mereka menyalahkan Hurrem (kecuali para pelayan Hurrem). Karena ibu suri telah bertindak salah, Hurrem pun memberikan gaji para pelayan setianya dengan uangnya sendiri. Dengan begitu, Hurrem mendapatkan banyak do’a. Ibrahim menyuruh seseorang untuk mengambil kembali sertifikat itu, namun gagal. Akhirnya Ibrahim sendiri lah yang bertindak. Dengan ditemani prajuritnya, Ibrahim Pasa menemui Behram Pasa yang sedang tidur. Lalu Behram ditahan, Behram menjadi ketakutan sehingga ia berbicara seperti orang bodoh. Ibrahim Pasa meminta sertifikat itu pada Behram, lalu Behram mengembalikan sertifikat itu. Ibrahim yang masih merasa kesal dengan Behram karena menurutnya Behram telah menghinanya, langsung membunuh Behram. Ada pemberontakan, Sultan Suleiman pun bertindak. Ia memutuskan untuk perang. Dari musim ke musim, Hurrem pun hamil. Dimusim salju, tepatnya tahun 1532, Hurrem melahirkan seorang pangeran. Mustafa dan Mahidevan telah kembali ke istana Topkapi. Seluruh istana membicarakannya, terutama Ibu suri dan Hatice, mereka merasa senang karena mereka bertemu kembali dengan Mahidevran. Di Harem, para Budak dan selir merasa terkagum-kagum dengan ketampanan Mustafa. Bahkan ada salah satu budak yang pingsan sama seperti yang dilakukan Hurrem dulu ketika ia masih menjadi budak, tapi bedanya Mustafa sama sekali tidak peduli dengan budak itu. Ayse Hafsa Sultan, Mahidevran Sultan, Hurrem Sultan, Hatice Sultan, Aybige, Gulfem berkumpul di kamar Ayse Hafsa Sultan. Ayse mengundang seorang peramal untuk meramalkan masa depan Sehzade Mustafa dan Dinasti Ottoman. Bersambung.

Artikel keren lainnya: