Baru nemu satu tulisan sejarah yang menunjukkan bahwa kata-kata Ibrahim kepada utusan Austria itu memang seperti demikian:
http://
Dituliskan oleh Hieronymus von Zara, utusan Archduke Ferdinand, pada 1533. Saya terjemahkan:
"Ibrahim, berpakaian mewah, menerima para duta besar pada pertemuan pertama, tanpa berdiri dari tempat duduknya. Dia menerima permata-permata
Pada hari itu para duta besar diizinkan mencium pakaian sang perdana menteri, dan mereka menyebutnya saudara penguasa mereka, Raja Hongaria Ferdinand. Ibrahim tak mengakui status Ferdinand, dan selalu menyebut namanya tanpa menambahkan gelar raja, sehingga mengejutkan para duta besar.
Dalam pembicaraan, Ibrahim menganggap Ferdinand sebagai adiknya dan anak Sultan. Itu bukan kesombongan pribadi; dengan menyebut ayah dan anak, dia menyatakan bahwa Sultan-lah yang sebenarnya menguasai Hongaria, dan persaudaraan Ferdinand dan Ibrahim sebenarnya menyatakan Ferdinand hanya setara dengan sang perdana menteri.
Tapi dalam pidato panjang Ibrahim kepada para duta besar, dia mengungkap kebanggan pribadinya. Kami kutip: "Akulah yang memerintah negara yang luas ini. Yang kukehendaki pasti dilaksanakan; aku memiliki semua kekuasaan, semua jabatan, semua aturan. Yang ingin kuberikan pasti diberikan dan tak bisa diambil; yang tak kuberikan tak akan diberikan oleh siapapun. Jika Sultan ingin memberi atau telah memberi sesuatu, dan aku tak menghendakinya,
Ketika surat Kaisar Karl ditunjukkan, dia memeriksa segel surat, dan mengatakan: "Bagindaku memiliki dua segel, satu ada di tangannya dan satunya lagi dipercayakan kepadaku, karena beliau tak menginginkan ada perbedaan antara dirinya dan aku; dan jika ada pakaian dibuatkan untuk beliau, aku pun dibuatkan yang sama; beliau tak membiarkanku keluar uang; aula ini dibangun oleh beliau."
Sepertinya untuk adegan Ibrahim, ada beberapa yang sesuai sejarah:
- membawa patung dari Hongaria
- membawa keluarganya ke Istanbul, lalu menjadikan ayahnya sebagai pejabat
- komentarnya tentang perbandingan pesta sunatan para pangeran dengan pesta pernikahannya sendiri, di mana dia menganggap pestanya sendiri lebih meriah karena Sultan menjadi tamunya
- dialog dengan duta besar, yang mereka catat
Kalau soal harta Ibrahim, sepertinya sih dia banyak menerima hadiah setiap kali menang perang (bagian pampasan perang) dan karena dia menerima para duta besar, mereka selalu memberi hadiah kepadanya. Dan gajinya memang gede, kan.
- membawa patung dari Hongaria
- membawa keluarganya ke Istanbul, lalu menjadikan ayahnya sebagai pejabat
- komentarnya tentang perbandingan pesta sunatan para pangeran dengan pesta pernikahannya sendiri, di mana dia menganggap pestanya sendiri lebih meriah karena Sultan menjadi tamunya
- dialog dengan duta besar, yang mereka catat
Kalau soal harta Ibrahim, sepertinya sih dia banyak menerima hadiah setiap kali menang perang (bagian pampasan perang) dan karena dia menerima para duta besar, mereka selalu memberi hadiah kepadanya. Dan gajinya memang gede, kan.
SINOPSIS ABAD KEJAYAAN ANTV