http://abadkejayaan-antv.blogspot.com/
Sinopsis Ashoka Antv Episode 134. Khorasan terkejut melihat Dharma,
begitu pula Dharma. Chanakya dan Radhagupta melihat semua itu dari
kejauhan. Khorasan hendak memukul Dharma tapi Aakramak datang kesana.
Chanakya teringat bagaimana ia mengatakan pada Aakramak tentang
kecurigaanya pada Niharika, "aneh bukan, ratu Niharika datang dan cerita
tukang masak mencuat. Khorasan adalah pejuang bukan politikus, tak bisa
bicara baik-baik, lalu bagaimana akan setuju untuk berdamai? Kalau
Khorasan begitu cerdik lalau bagaimana musuh bisa memasuki magadha?"
Aakramak berkata kalau dirinya akan mengawasi Khorasan mulai sekarang.
Chanakya melihat Dharma meloncat dari balkon. Marung lembut diletakan
di tanah sehingga ia tak akan terluka. Begitu bisa berdiri, Dharma
segera menyembunyikan diri dan di gantkan oleh wanita yang serupa
denganya yang pergi dengan keluar istana dengan mengendarai kuda.
Khorasan pikir wanita itu adalah Dharma, ia segera mengejarnya. Aakramak
membuntuti Khorasan dan Dharma palsu itu. Dharma asli keluar dari
persembunyiannya.
Varsha memberitahu Ashoka kalau di Champanagri tak ada orang bernama
Dharma. Ashok mengatakan kalau wanita itu pernah tinggal di Champanagri.
varsha meminta Ashaok mengatakan lebih banyak lagi tentang Dharma.
Ashok mengatakan kalau Dharma menikahi seorang raja, "dia sedang hamil
ketika ia di serang, makanya ia pergi dari sini." Varsha menjawab,
"kalau wanita bernama Dharma itu pernah hidup di sini, aku pasti punya
catatan tentangnya."
Aakramak dan Khorasan menatap kepergian
wanita berkuda meninggalkan Istana. Aakramak berkata pada Khorasan kalau
ia tak tahu siapa wanita itu, tapi cincinya terjatih. Aakramak
menunjukan cincin itu pada Khorasan, "ini adalah cincin samrat dan hanya
ia yang dapat memberikanya pada siapapun." Khorasan menatap cincin itu
dan yakin kalau itu adalah Dharma.
Ashok berpikir keras tentang
bagaimana caranya menemukan Dharma, tentang bagaimana mengakhiri
penderitaan Bindusara. Barsha kembali bertanya, "siapa raja yang
menikahinya? Apakah Samrat Bindnusara? memang benar raja itu datang
kemari dan menikahi wanita di desa ini.." Ashok berkata dengan antusias,
"mdia adalah Dharma, coba periksa lagi!" Vrasha membaca catatannya dan
berkata, "sudah kubilang, samrat Bindusara memang datang ke sini dan
menikahi seorang wanita dari desa ini, tapi namanya bukan Dharma." Ashok
dengan tak sabar bertanya, "lalu namanya siapa?" varsha menjawab,
"namanya Subhadrangi." Ashok terkejut dan melangkah mundur, "itu tak
benar." Varsha menegaskan, "ini benar. Ini kebenarannya." Ashok terpana
tak percaya, "tapi bagaimana mungkin? Subhadrangi adalah ibuku!" Vrasha
berkata, "mungkin ada 2 wanita yang mempunyai nama yang sama. Biar ku
lihat dulu." Varsha kembali mengecek catatannya lalau berkata,
"Subhadrangi adalah putri seorang brahmana. Samrat Bindusara kembali ke
magadha setelah menikahinya. ia sedang hamil ketika seseorang membunuh
ayahnya, lalau kemudian rumahnya terbakar. Orang-orang bilang ada orang
yang menyerangnya. Setelah kejadian ini tak seorangpun pernah melihat
dia. Ada yang bilang ia mati. tapi ada juga yang bilang kalau ia pergi
dari sini. tak ada yang tahu apakah ia melahirkan seorang putra." Ashok
teringat saat Chanakya berkata pada Dharma bahwa jika orang-orang tahu
tentang kenyataan Ashoka, maka mereka juga akan tahu tentang ayahnya.
Ashok berkata pada Vrasha, "Subhadrangi melahirkan seorang putra dan
memberinya nama Ashoka." Varsha tertegun. Ashok menangis. Varsha
bertanya, "bagaimana kau tahu? Apakah ibumu dan Dharma adalah wanita
yang sama? Dan kau adalah putra samrat Bindusara? Cucuk Samrat
Chandragupta?" Menyadari kenyataan itu, Varsha segera melipat tanganya
di dada sambil berkata penuh hormat, "kau adalah pangeran Ashoka." Ashok
dengan marah menatap Varsha, "aku hanya Ashoka, bukan seorang
pangeran." lalu dengan berderai airmata Ashok pergi dari hadapan Varsha.
varsha berkata, "kau bisa lari dari kebenaran, tapi kebenaran akan
tetap menjadi kebenaran."
Ashok pergi dari hutan dengan langkah
gontai di tengah hujan deras. ia teringat kata-kata Varsha, teringat
bahwa Dharma pernah berkata kalau ia mengambil semua keputusan itu untuk
melindungi dirinya. ia teringat bagaimana Samrat Bindusara selalu dekat
denganya. Dan sekarang Niharika menuduh Dharma yang bukan-bukan. Ashok
berteriak sambil menangis, lalu jatuh pingsan.
Dharma mengkhawatirkan Ashok yang menghilang dan belum kembali. kasturi menghampirinya.
Dharma bertanya, "achari Chanakya dimana?" Kasturi mengatakan kalau
rencana mereka berhasil, "Khorasa yakin kalau kau tak ada di istana. kau
aman." Dharma mengatakan kalau dirinya tak perduli dengan dirinya
sendiri. kasturi memberitahu Dharma kalau Chanakya sedang sibuk, "dia
menyuruh aku membawamu ke tempat ratu Subhrasi sebagai pelayannya."
Dharma berkeras kalau dirinya tak akan pergi sebelum bicara pada
Chanakya.
radhagupta bertanya, "apakah aakramak mengetahuisemuanya?"
Chanakya menjawab, "aakramak tahu kalau aku mencurigai Khorasan tapi ia
tak tahu siapa yang ku lindungi. Satu sisi ratu Helena memainkan banyak
siasat. Aku ingin menjawab dengan bahasanya, karena itu aku
menyisispkan keraguan di hari Aakramak sehingga ia mau membututi
Khorasan. Samrat Bindusara tak mempercayai Khorasan, karena itu aku
memilih Aakramak. Samrat akan percaya padanya." radha menganguk paham,
"rencana kita sukses, yang tak kumengerti achari, kenapa anda memebrikan
cincin itu pada seorang pelayan?" Chanakya menjawab, "agar mereka tak
mencari Dharma di istana dan akan mencarinya di luar istana. mata-mata
kita akan mengalihkan perhatian mereka dari Champanagrai sehingga Ashoka
bisa kembali ke istana dengan selamat." Radhagupta dengan penasaran
bertanya, "lalu apa yang akan terjadi pada samrat Bindusara jika ia
melihat cincin itu?" Mendengar pertanyaan itu, Chanakya menjadi tegang.
Bindu menatap cinci Dharma yang di bawa Aakramak. ia teringat bagaimana
ia memberikan cincin itu pada Dharma, bagaimana ia memanggilnya dengan
panggilan Dharma untuk pertama kali. Aakramak memberitahu Bindusara
kalau Khorasan mengejar seorang wanita, "cincin ini adalah miliknya."
Khoarsan memberitahu helena kalau wanita itu adalah Dharma. Helena
berkata, "jelas sudah, ia ingin lari darimu. Kalau ia tak bersalah,
kenapa ia lari?
Bindusara meminta Aakramak mengirim pasukan untuk mencari Dharma, "aku ingin melihat ia hidup untuk menjawab pertanyaanku."
Chanakya membantin, "aku tahu kau tak sabar, dalah kesedihan. tapi
untuk melindungimu, aku harus menipu. Tapi aku berjanji aku akan
membuktikan kalau ia tak bersalah!"