Beranda · UTTARAN · FATMAGUL · EFSUN BAHAR· KAALI DAN GAURI· ARTIKEL AK· VEERA· ASHOKA· SERIAL TV

Sinopsisi Beintehaa Episode 63



http://abadkejayaan-antv.blogspot.com/







Beintehaa Episode 63

Aayath menceritakan semua yang terjadi padanya, Aayat meminta maaf, Surayya kembali bersandiwara dengan mengatakan “Oh My God, apa yang dia lakukan, by.rs Shabana tidak memberikan asuhan yang baik untuk anak-anaknya, Usman memintanya dia, tapi dia tetap bicara, Surayya berkata pada Aayath “seharusnya kau memikirkan tentang pamannya, karena pamannya memiliki status yang tinggi di kota ini, Aayath menangis dan memluk Usman, Usman meminta Surayya untuk berhenti bicara, by.rs Ghulam berkata pada Surayya “Aayath masih anak-anak, Surayya tertawa mendengarnya dan mengatakan “dia telah tumbuh dewasa, kalian telah mengikat putri pertama kalian pada Zain, dan aku akan mati karena kalian, kalian telah menjual Aayath hanya untuk uang, mendengar itu Usman marah dan mengatakan “Surayya cukup, jangan membahas masalah ini lagi, Surayya mengatakan “tidak Usman Shab, aku tidak akan berhenti karena kelakuan ini akan mempengaruhi keluarga ku, by.rs Zain mengatakan “Bu, ku mohon, Aayath tidak berbohong, Surayya mengatakan “diam Zain, kau tidak sama dengan mereka, orang-orang kecil seperti mereka akan menggunakan ilmu hitam untuk menarik orang-orang kaya, orang orang Bhopal selalu melakukan itu, Usman memintanya untuk diam, mendengar itu Shabana menangis dan mengatakan “kak Usman yang membuat Zain menikah dengan Aaliya, bukan Ghulam yang membuatnya, by.rs Nafisa mengatakan “ayah melakukan itu karena situasi, Shaziya mendukung Nafisa dan mengatakan “ayah telah tertipu ketika melihat drama murahan yang dibuat Ghulam dengan berpura pura sakit,
Zain menarik Aaliya dan menegurnya dengan mengatakan “kau yang telah menciptakan situasi ini, aku meminta kau agar tidak berbicara untuk mendukung orang tuamu, by.rs Aaliya bertanya “terus siapa yang akan berbicara?, Zain tidak menjawab, lalu dia berjalan menghampiri keluarganya, Zain mengatakan “ibu tidak ada alasan untuk menyalahkan keluarga paman, seperti ibu dan ayah tidak bertanggung jawab atas kesalahan Fahad, begitu juga paman dan bibi tidak bertanggung jawab atas kesalahan Aayath, by.rs Zain memuji Shabana dan Ghulam dan mengatakan “mereka tidak menghina Fahad karena mereka berpikir kalau Fahad sebagai anak dan bagian dari keluarga mereka, dan ketika hari ini Aayath melakukan kesalahan, mengapa Ibu menyalahkan mereka, Aaliya dan keluarganya senang mendengar karena Zain membela mereka, kemudian Zain pergi menghampiri Aaliya dan berdiri disampingnya,
 






Ghulam mengatakan “ketika Aayath telah membuat kesalahan, itu tidak berarti kalau kami juga salah, by.rs Aayath telah berbohong, dia yang melakukannya dengan kehendaknya sendiri, aku merasakankan begitu sakit ketika pernikahan Aaliya hancur, mimpi ku hancur, dan akhirnya hati ku pecah, tapi hari ini aku merasa kuat karena Aayath berpikir tentang orang tuanya, dia ingin melakukan apa saja untuk kami, aku tidak memiliki masalah dengan anak-anak ku, lalu Ghulam memeluk Aaliya dan Aayath, semua merasa sedih kecuali Surayya dan komplotannya,
Usman ingin meminta Maaf pada Zain tapi Zain memegang tangannya dan memeluknya, Usman berkata pada Ghulam dan Shabana “Surayya telah salah tentang status kalian, bahkan dengan status yang tinggi, apakah semua akan terjadi dengan bagus juga, apa yang akan dia rasakan, kemudian Usman menghampiri Zain dan memujinya karena telah menyelamatkan dia dan keluarganya, Usman mengatakan “kau telah terbukti menjadi anak yang baik, suami, dan menantu, Usman berkata pada aayath “nilai tinggi telah mengalir di darahmu, lalu dia memeluk Aayath, Surayya dan komplotannya tidak senang akan itu,
*****
Aayath sedang menangis sendirian, Rizwan datang menghampirinya, Rizwan mengatakan “Aayath, kau tidak salah karena kau telah bertobat atas perbuatanmu yang salah, Aayath mengatakan “terima kasih,
Rizwan berkata pada Nafisa “aku tidak bisa bermain dengan perasaan seorang gadis, aku tidak bisa melakukannya, Nafisa mengatakan “aku akan membalas dendam sendir, melihat kakaknya kecewa, Rizwan mengatakan “aku akan membantumu, Nafisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih lalu pergi, setelah Nafisa pergi, tak lama Aayath datang dan memberikan tisu pada Rizwan, Rizwan bertanya “untuk apa?, Aayyath mengatakan “untuk menghapus air matamu, Rizwan mengambilnya dan tersenyum, Aayath bertanya “apa yang kau lakukan, Rizwan mengatakan “aku melihat peralihan bisnis ayahku, seperti Nafisa yang ada di rumah ini dan Zain adalah temanku, aku sering tinggal di rumah ini dan sering mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan para tamu, Rizwan berjabat tangan dengan Aayath, lalu mereka berdua tersenyum,
Ghulam dan keluarganya akan berangkat kembali Bhopal, Ghulam mulai membacakan puisinya, Zain menjawab dengan kalimat yang lucu, mereka semua tertawa, tak lama Usman datang meminta mereka untuk tinggal selama beberapa hari lagi, Ghulam mengatakan “kami akan sering mengunjungi kalian, Shabana memeluk Usman, Usman mencium kening Shabana, Rizwan mengucapkan selamat tinggal pada Aayath, Aayath membalasnya, kemudian mereka pergi,
setelag Ghulam dan keluarganya pergi, Surayya dan komplotannya datang dan melihat mereka dari jauh, Nafisa mengatakan “rencana kita tidak bekerja, Shaziya mengatakan “rencana ibu tidak pernah salah, tinggal satu langkah lagi, maka Aaliya akan pergi keluar dari rumah ini, lalu mereka tersenyum,
Aaliya masuk kekamar, Aaliya melihat Zain tanpa memakai perban ditangannya, Aaliya menghampiri Zain dan merasa khawatir dan bertanya “mengapa kau membuka perbannya?, Zain mengatakan “dokter telah mengatakan padaku untuk membukanya, lalu Zain pergi dan mengambil handuk, Aaliya menghampiri Zain dan mengucapkan terima kasih karena telah membantu Aayath, Zain masih sedikit jutek dan mengatakan “Its Ok, aku ingin berenang, lalu dia pergi, Aaliya membawa kalender di tangannya dan berjalan ke dekat jendela, dia melihat Zain sedang berenang, tiba tiba Zain melihatnya, Aaliya menyembunyikan kalender itu dibelakangnya, mereka saling pandang, Aaliya berkata dalam hatinya “terima kasih Zain karena kau telah membantu ku dan keluarga ku, itu benar-benar sangat berarti bagiku, setelah Zain pergi dari kolam renang, Aaliya melemparkan kalender itu, tiba tiba Surayya mengambil kalender itu dan melihat kalau kalender itu ditandai Zain pada saat hari pernikahan, Surayya bertanya dalam hatinya “untuk apa Zain menandai tanggal ini?,
Precap : Surayya bertanya pada Aaliya “apa yang bisa kau lakukan untuk Zain, apakah kau bisa memberikan kehidupan dan kebebasannya kembali, Aaliya membawa kopernya dan pergi dari rumah,






SINOPSIS ELIF SCTV




LIKE FANPAGE ELIF SCTV UNTUK UPDATE SINOPSIS

Artikel keren lainnya: