Oleh : Dewi Widayanti
Rahmi bisa menghubungi Mukaddes.. Murat juga berbicara dengan Rahmi.. Mereka berbicara Mukaddes mengatakan jika ia tidak akan kembali lagi ke rumah itu.. Rahmi masih meyakinkan jika ia adalah istrinya mereka berdua adalah hidupnya... Mukaddes tampak berfikir...
Meryem dan Rahmi bersiap pergi.. Fatmagul dan Kerim juga hendak ikut tetapi Meryem melarangnya ia meminta Kerim agar menghangatkan Rumah agar Murat nanti tidak kedinginan...
Tinggallah Fatmagul dan Kerim berdua.. Fatmagul langsung masuk ke rumah.. Kerim hanya melihat nya.. Lalu Kerim mengambil kayu bakar.. Fatmagul duduk di dekat jendela...
Murat sudah di lobby hotel.. Mukaddes membayar kamarnya.. Lalu mereka duduk di sana..
Munir mengatarkan Gaye keluar rumah.. Mereka berbicara... Munir masih meminta Gaye agar memberi nya kesempatan lagi.. Setidaknya biarkan aku menelepon mu.. Kata Munir.. Gaye mengucapkan selamat tinggal.. Lalu ia masuk ke mobil dan pergi.. Munir sangat kesal.. Lalu ia hendak masuk.. Ternyata Leman sudah menunggu nya disana..
Munir tidak mau berurusan lagi dengan Leman.. Ia hendak pergi.. Leman menarik tangannya sambil berkata jika Munir tidak bisa menyingkirkan nya begitu saja..
Di sisi lain.. Vural sedang di perjalanan menuju ke rumahnya Selim.. Ia berpapasan dengan Gaye.. Leman mengatakan jika Munir seperti tidak punya harga diri karena sudah dicampakkan oleh seorang gadis muda..
Vural sudah sampai.. Ia memarkir mobilnya agak jauh dari rumah Selim..
Leman dan Munir masih berdebat.. Vural berjalan.. Kemudian ia melihat Munir dan ibunya disana.. Mereka masih berbicara dan Vural mendengar semua nya.. Vural sangat terkejut dan tercengang.. Lalu ia berlari dan langsung memukul Munir sampai terjatuh..
Di dalam Rumah mereka masih makan malam.. Meltem menawarkan kopi kepada Resat.. Tetapi Resat tidak mau.. Mereka mendengar ada suara keributan.. Mereka semua berlari keluar..
Vural masih menghajar Munir.. Leman hanya bisa menangis.. Lalu Selim dan yang keluar dan berusaha menghentikan Vural.. (Selim sampai blm beres pakai mantelnya..hehe
Fatmagul masih duduk di dekat jendela.. Kerim sedang membuat perapian..sambi
"Apa kau memikirkan kakak iparmu yang memutuskan untuk kembali.." kata Kerim..
Fatmagul tidak menjawabnya kemudian berlalu pergi dan memakai mantel nya.. Kerim hanya melihatnya.. "Kemana kau akan pergi..?" kata Kerim.. "Aku akan duduk di halaman belakang.." kata Fatmagul..
Kerim berjalan mendekati Fatmagul.. "Diluar sangat dingin.." kata Kerim.. "Tapi disana Damai dan tenang." kata Fatmagul sambil berlalu pergi..
Meryem dan Rahmi masih di perjalanan.. Lalu mereka sampai di hotel Mukaddes.. Rahmi sudah tidak sabar dan cepat2 turun.. Rahmi masuk, Murat langsung berlari dan Memeluk ayahnya.. Rahmi memeluk dan mencium anaknya.. Ia sangat senang karena bisa bertemu dengan anaknya... Meryem masuk dan tersenyum melihat mereka.. Kemudian Rahmi mengajak Mukaddes pulang.. Mukaddes berdiri.. Rahmi terkejut melihat wajah Mukaddes yang babak belur.. Rahmi bertanya apa yang terjadi.. Mukaddes tidak menjawabnya.. Lalu Meryem bertanya apa dia sudah membayar hotelnya atau belum..? Mukaddes mengangguk kemudian Mereka Pergi..
Salih juga datang kesana dengan membawa bunga untuk Mukaddes.. Mereka keluar dari Hotel.. Meryem melihat Salih.. Lalu ia masuk ke mobil.. Mukaddes juga melihat Salih..dan cepat2 masuk ke mobil.. Saat mobil mereka berpapasan.. Meryem memperhatikan Mukaddes dari kaca spion.. Mukaddes hanya diam dan menunduk.. Rahmi memeluk dan mencium Murat sambil melirik ke Mukaddes..
Fatmagul duduk dipondok pinggir sungai.. Entah mengapa dia meneteskan air matanya.. Kerim dikejauhan melihat Fatmagul..lalu ia berjalan menghampiri Fatmagul.. Fatmagul yang melihat Kerim datang ia mengusap air matanya.. "Disini benar2 sangat dingin.." kata Kerim.. "Aku baik2 saja.." sahut Fatmagul.. "Jika Kau berada disini karena aku, aku akan masuk ke kamar ku.." kata Kerim..
"Jadi masuklah.. Aku di sini karena aku ingin berada di sini.. Aku tidak akan menyesuaikan kehidupan ku denganmu.. Kau tidak perlu berlebihan.." kata Fatmagul.. Kerim berdesus dan mengeluarkan asap dari mulut..haha (Karena cuaca dingin lo ya..)..
"Aku hanya berfikir tentang apa yang akan kita lakukan sekarang.. Bagaimana kita akan hidup dalam satu rumah dengan dia.. Dibawah atap yang sama.. Bagaimana aku akan membawa beban ini.. Seperti apa yang aku bawa ini ini tidak cukup.." kata Fatmagul..
Kerim merasa jika Fatmagul selalu mengungkit semua yang telah terjadi.. Mereka berbicara saling sinis..
"Kau selalu mencoba menekan ku jika ada kesempatan.. Kau tidak pernah melihat betapa keras aku mencoba.. " kata Kerim.. "Aku tidak ingin apapun darimu.. Kau tidak perlu mencoba.." kata Fatmagul.. "Kau tahu apa yang aku inginkan.. Aku ingin kau mengerti diriku.. Aku tidak ingin di perlakukan seperti ini.. Fatmagul, ini seperti penyiksaan dan aku tidak bisa menahan nya.." kata Kerim.. "Siapa bilang kau harus..? Kau bilang kau akan pergi.. Kau akan menceraikan ku.. Tapi kau tidak melakukan nya.. Kau sendiri yang menginginkan ini.. " kata Fatmagul..
"Aku tidak bisa pergi, aku tidak bisa.. Aku tidak bisa meninggalkan mu.." kata Kerim.. "Kau harus..!!" sahut Fatmagul.. "Jangan berpura-pura kasihan padaku.. Ini membuat ku gila.. Aku tidak bisa menahan nya lagi.. Hanya karena kau ingin mengurangi rasa bersalah mu.. " kata Fatmagul.. "Apa kau pikir ini mudah untukku, menjadi sangat jauh denganmu padahal kau ada tepat di depan ku.. Dengan begitu banyak cinta yang tidak bisa diucapkan dengan kata2.." kata Kerim..
Fatmagul terlihat salah tingkah.. Ia beranjak pergi.. Kerim mengikutinya.. "Kau tidak mengerti.. Aku Mencintaimu.. Sangat Mencintaimu.." kata Kerim dengan mata berkaca kaca.. Fatmagul tercengang dan menatap Kerim.. Ia tak percaya Kerim akan mengatakan hal itu kepada nya....
Bersambung.....
#27_Bolum
"Apa kau sudah gila.." kata Fatmagul.. "Aku mengatakan bahwa aku mencintaimu.." kata Kerim.. "Bagaimana Kau bisa mengatakan itu..? Berani nya Kau..?" kata Fatmagul.. "Ya, aku tidak punya hak untuk mencintai mu.. Tapi aku tidak bisa menahan nya.. Aku tidak pergi karena aku menyadari Aku tidak bisa hidul tanpa mu.. Karena aku takut kehilangan mu.. Aku tidak mau bercerai.. Fatmagul, aku jatuh cinta pada mu sejak pandangan pertama.." kata Kerim..
"Apa yang coba kau lakukan..? Apa kau memaksa ku untuk mencintai mu..? Setelah semua yang terjadi..? Apa kau akan lebih menyiksa ku lagi..?" kata Fatmagul..
"Tidak.. Aku tidak mengharapkan sesuatu darimu.. Aku hanya ingin sedikit harapan.." kata Kerim.. "Jangan berharap apapun.. Kau bahkan tidak akan berani untuk bicara dengan ku jika kau tahu apa yang aku rasakan tentang dirimu.." kata Fatmagul..
"Ini bukan hanya sekedar kata2.. Aky benar2 mencintaimu.." kata Kerim.. "Diam..!! jangan pernah katakan ini lagi.." kata Fatmagul.. "Aku mencintaimu.." kata Kerim lagi.. "Diam..!!" kata Fatmagul sambil menutup telinganya.. "Aku mencintaimu, Aku mencintaimu.." kata Kerim.. "Kau tidak tau bagaimana perasaan ku.. Kau tidak tahu apa2.." kata Fatmagul sambil berjalan pergi menuju ke rumah.. Kerim masuk ke kamarnya.. Fatmagul masuk ke rumah lalu menutup pintu.. Ia memegang pipi nya yang memerah.. Jantungnya berdetak kencang.. Kerim sendiri merasa kesal.. Fatmagul membuka mantelnya..
Meryem masih diperjalanan.. Rahmi menyuruh Muray tidur.. Murat berkata jika ia tidak bisa tidur.. Ia takut karena orang itu tadi berteriak dan mencekik ibunya.. Murat memperagakan kepada Rahmi saat Salih mencekik Mukaddes.. Mukaddes menegur dan membentak Murat.. Rahmi berkata jangan membentak anakku.. Lalu mereka berbicara dan agak berdebat.. Meryem meminta agar mereka membicarakan nya nanti.. Dibelakang.. Ternyata Salih mengikuti mereka..
Fatmagul duduk sambil memegang cincin nya.. Ia terngiang2 dengan perkataan Kerim..ia menutup telinganya.. Ia teringat saat pertemuan pertamanya dengan Kerim ditangga rumah Selim juga dipesta pertunangan..
Kemudian ia pergi ke dapur dan Melihat ke jendela ia memperhatikan kamar Kerim.. Kerim sendiri sedang bingung dan merasa kesal pada dirinya sendiri..
Dirumah Meltem.. Ia sedang berberes2 di dapur bersama ibunya.. Mereka berbicara.. Meltem tidak menyangka dengan kejadian barusan dia baru pertama kali mengundang tamu dirumahnya.. Meltem tidak menyangka Munir melakukan hal itu sangat memalukan.. Mereka bercakap cakap.. Kemudian mereka masuk ke dalam..
Di sana Turaner dan Selim sedang duduk dan saling diam.. Meltem mendekati ayahnya sambil berkata ia sangat menyesal karena ayahnya melihat kejadian itu.. Selim pergi untuk mencuci muka.. Turaner berkata kepada Ender agar jangan membiarkan Gaye dekat dengan pria itu lagi.. Baiklah.. Jangan khawatir kata Ender.. Lalu Turaner mengajak Ender pergi..
Selim sedang dikamarnya.. Ia berbicara di telepon dengan Erdogan.. Ia meminta Erdoga agar bisa menemukan Vural.. Jangan sampai dia melakukan hal2 bodoh.. Erdogan berkata jika berbicara itu Mudah.. Dari tadi ia mencari tapi belum menemukan nya.. Lalu Erdogan menanyakan keadaan Rumah.. Selim sangat malu.. Erdogan tertawa senang.. Kemudian Meltem datang dan mengatakan jika Ibu dan Ayahnya akan pergi.. Lalu Selim mematikan teleponnya..
Erdogan di perjalanan.. Ia berusaha menghubungi Vural..
Vural sendiri sedang berada di club.. Ia tidak mengangkat telepon dari Erdogan.. Ia minum dan teringat saat bersama Munir di kantor.. Ia teringat saat mendengar pembicaraan ibunya di telepon.. Ia teringat pembicaraan ibunya dan Munir yang baru saja terjadi.. Air matanya menetes..
Di kediaman Yasaran.. Munir masih kesakitan.. Perihan datang.. Munir menanyakan apa yang dikatakan Resat..? Perihan menjawab apa yang harus dia katakan.. Lalu Munir hendak pergi menemui Resat.. Tetapi Perihan mengatakan jika Resat tidak akan mau bicara dengan nya.. Perihan sangat Marah.. Munir mengatakan jika Leman yang terobsesi kepadanya... Mereka berdebat..
Leman sedang duduk dikamarnya.. Lalu ia keluar.. Semsi sedang menelepon Vural.. Tetapi Vural mematikan nya.. Leman menemui Semsi.. Ia berbicara sambil menangis.. Semsi juga menjawab tanpa melihat Leman.. Semsi mengatakan jika ia besok akan mengajukan cerai.. Ia berkata jika sebelumnya Leman sudah meminta Cerai tapi ia tidak memberikan alasan nya.. Jika ia tahu pasti ia sudah menceraikan nya.. Lalu Leman pergi..
Kerim sedang di kamarnya.. Ia memainkan mobil mainan kecil.. Fatmagul masih duduk di kursi.. Lalu ia melihat Mobil Meryem datang.. Ia membuka pintu.. Murat turun dari mobil dan sangat senang karena ia sudah pulang lalu ia berlari dan berpelukan dengan bibinya dan saling mengucapkan sangat merindukan nya..
Fatmagul mengucapkan selamat datang kepada Mukaddes.. Mukaddes ganya mengangguk.. Lalu ia masuk.. Fatmagul bertanya kepada Meryem apa yang terjadi lalu mereka masuk..
Mukaddes ke dapur.. Ia mengambil air minum.. Kerim melihat ke jendela ia melihat Mukaddes disana.. Mukaddes juga melihat Kerim lalu ia cepat2 pergi.. Mereka duduk bersama.. Fatmagul membuka mantel nya Murat.. Lalu Murat meminta agar menyalakan tv.. Rahmi melarangnya..
Kerim datang.. Murat berlari menghampiri paman nya.. Kerim memeluk Murat sambil melihat Mukaddes dan agak terkejut.. Mukaddes hanya diam dan tertunduk malu.. Kemudian Kerim duduk dengan Murat..
Di depan Rumah.. Sakih memperhatikan dari mobilnya.. Didalam Rumah.. Murat bingung kenapa tidak ada yang bicara.. Lalu Murat duduk dengan ayahnya..
Mukaddes berbicara.. Jika ia meminta agar tidak membahasnya lagi.. Tidak ada yang mengharapkan jawaban darinya.. Mukaddes berkata jika Rahmi mengatakan tidak akan menanyakan tentang hal ini lagi.. Makanya dia kembali.. (yaa mpok mukaddes masih aje songong..)hehe
Kemudian ia mengajak Murat tidur.. Tetapi Murat tidak mau ia akan tidur bersama bibinya.. Mukaddes pergi.. Kerim hanya melihat Fatmagul..
Mukaddes masuk ke kamarnya dan menangis.. Kemudian ia mengeluarkan pakaian nya dari koper.. Ia kesal lalu duduk..
Di ruang tamu.. Kerim mengajak Muray duduk dengan nya.. Karena ia sangat merindukan.. Kemudian Murat menceritakan semuanya jika orang itu memukul ibunya.. Ibunya juga mengatakan akan mencari rumah baru.. Mereka semua saling melihat.. Lalu Meryem mengalih kan pembicaraan dan menyuruh Murat agar bersiap tidur.. Murat perfi ke kamar mandi.. Kemudian Fatmagul menyiapkan tempat tidurnya.. Rahmi pergi mengambil piyama nya.. Lalu Meryem mengajak Kerim pergi ke dapur.. Rahmi datang membawa piyama.. Lalu ia meminta Fatmagul agar memanaskan susunya.. Dia yang akan menyiapkan tempat tidur.. Rahmi sangat senang karena mereka sudah kembali.. Fatmagul memeluk kakaknya.. Lalu pergi ke dapur..
Meryem dan Kerim di dapur.. "Ketika kami tiba dihotel.. Dia sudah berkemas dan menunggu kami.. Dia hanya diam dan masuk ke mobil tanpa perlawanan.. " kata Meryem.. Laku Fatmagul datang.. Meryem mengatakan jika ia sedang memanas kan susu.. Kemudian mereka berbicara.. Meryem juga mengatakan jika pria itu ada disana ketika mereka hendak pergi.. Murat datang dan mengajak bibinya.. Fatmagul menyuruh nya untuk memakai piyama.. Murat pergi dan saling mengucapkan selamat malam.. Mereka bercakap cakap lagi..
Mukaddes keluar kamar.. Ia bertatapan dengan Fatmagul ia merasa malu.. Kemudian Fatmagul pergi membawa suau untuk Murat.. Kerim hanya diam saja.. Meryem merasa heran..
"Apa yang terjadi..? Apa kalian berdua berdebat juga..?" kata Meryem.. Kerim hanya menggeleng.. Mukaddes bercermin di kamar mandi..
Erdogan masih berjalan mencari Vural.. Kemudian ia melihat mobil Vural terparkir disana.. Vural masih di club.. Kemudian Erdogan masuk ke salah satu club disana ia mencari2 tapi tidak menemukan Vural disana lalu ia keluar.. Kemudian ia masuk ke club yang lain.. Ia melihat Vural disana.. Ia mendekatinya.. Vural meminta nya pergi karena ia ingin sendiri.. Erdogan berkata jika ia mengkhawatirkan
Diluar Erdogan mengambil kunci mobil Vural dan tidak akan membiarkan nya menyetir dalam kondisi seperti itu.. Mereka berdebat seseorang datang hendak melerai..erdoga
Vural berkata jika ayahnya sangat hancur.. Ia akan membunuh ibunya yang rendahan itu.. Ia menendang nendang ban mobil sambil berteriak histeris.. Erdogan tidak bisa berbuat apa2 Lalu ia terduduk disana..( Mewek lagi..)
Murat sudah tidur.. Meryem membelai nya dengan lembut.. Ia berkata pasti dia sangat ketakutan melihat kejadian tadi.. Kemudian Meryem menutup pintu.. Meryem dan Fatmagul berbicara pelan2.. Fatmagul bertanya apa menurut bibi Meryem ia mengatakan jika pria itu adalah ayahnya.. Seperti dia tidak mengatakan itu.. Kata Meryem.. Fatmagul agak lega...
Selamat Membaca
SINOPSIS FATMAGUL ANTV
LIKE FANPAGE FATMAGUL UNTUK UPDATE SINOPSIS