Surbhi menggedor-gedor
Surbhi : Mereka akan menangkapku.
Agarth : Siapa yang kau maksud? Jogi Takhur?
Mr. rathore kemudian menahan pintu dan memaksa masuk rumah Chatterjee ketika Nirbhay hendak menutupnya.
Surbhi : Bibi, mereka yang aku maksud!
Mr. rathore&Tapasya
Ekadashi : Putraku masih sangat kecil ketika dia berjanji. Kalian orang-orang kota tidak akan mengerti bagaimana pria-pria hidung belang disini melihat janda muda. Kau tau? Rambut adalah mahkota bagi setiap wanita tapi lihatlah ini.
Ekadashi membuka selendang penutup kepalanya dan mengenang saat ia memotong rambut panjangnya.
sinopsis hari jum'at, 3 juni 2016
part 2
Ekadashi membuka selendang penutup kepalanya dan mengenang saat ia memotong rambut panjangnya.
Ekadashi : Ichcha yg membuatku melakukan hal ini. Aku mengirim putraku untuk menjadi menantu di rumahmu. Semua ini hanyalah untuk membalaskan dendam.
Ekadashi : Putrinya Ichcha bahkan menari setelah 4 hari kematiannya. Sekarang sudah waktunya membunuh Meethi dengan tangan putraku sendiri. Dia sudah bersumpah akan membunuh Meethi. Kebencianku juga akan berakhir setelah menghabisinya.
Kesabaran Tapasya sudah habis, dia mendekati Ekadashi berusaha mencekiknya.
Tapasya : Jika sesuatu terjadi pada putriku maka takdirmu akan sama dengan suamimu atau bahkan lebih buruk!Jika dia mati maka kau juga akan mati.
Ekadashi : Tidak ada gunanya melakukan ini. Pergilah ke hutan dan temukan jasadnya di suatu tempat. Putraku sudah mengirim Meethi ke tempat dimana ibunya berada!Pergilah cari jasadnya sebelum dimakan hewan liar. Kalian bisa melakukan ritual pelepasan abu jenazah ibu&anak secara bersamaan.
Tapasya : Dia akan baik-baik saja. Apa kau fikir dia sudah tiada? Ichcha juga masih hidup. Apa Surbhi tidak mengatakannya kepadamu? Ichcha masih ada disini, jantung Ichcha ada didalam tubuhku.
Tapasya meletakkan tangannya di dada sebelah kiri. Sebelum meninggalkan rumah Chatterje, Tapasya menakut2i Surbhi dan berkata, "Karma tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang!".
Surbhi pun menangis ketakutan.
part 2
Ekadashi membuka selendang penutup kepalanya dan mengenang saat ia memotong rambut panjangnya.
Ekadashi : Ichcha yg membuatku melakukan hal ini. Aku mengirim putraku untuk menjadi menantu di rumahmu. Semua ini hanyalah untuk membalaskan dendam.
Ekadashi : Putrinya Ichcha bahkan menari setelah 4 hari kematiannya. Sekarang sudah waktunya membunuh Meethi dengan tangan putraku sendiri. Dia sudah bersumpah akan membunuh Meethi. Kebencianku juga akan berakhir setelah menghabisinya.
Kesabaran Tapasya sudah habis, dia mendekati Ekadashi berusaha mencekiknya.
Tapasya : Jika sesuatu terjadi pada putriku maka takdirmu akan sama dengan suamimu atau bahkan lebih buruk!Jika dia mati maka kau juga akan mati.
Ekadashi : Tidak ada gunanya melakukan ini. Pergilah ke hutan dan temukan jasadnya di suatu tempat. Putraku sudah mengirim Meethi ke tempat dimana ibunya berada!Pergilah
Tapasya : Dia akan baik-baik saja. Apa kau fikir dia sudah tiada? Ichcha juga masih hidup. Apa Surbhi tidak mengatakannya kepadamu? Ichcha masih ada disini, jantung Ichcha ada didalam tubuhku.
Tapasya meletakkan tangannya di dada sebelah kiri. Sebelum meninggalkan rumah Chatterje, Tapasya menakut2i Surbhi dan berkata, "Karma tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang!".
Surbhi pun menangis ketakutan.
BACA SELANJUTNYA
DAFTAR CERITA UTTARAN PER MASALAH
LIKE FANPAGE UTTARAN UNTUK UPDATE SINOPSIS