http://abadkejayaan-antv.blogspot.com/
Seluruh keluarga Chatterjee melepas kepergian Meethi dengan senyum
kemenangan, hanya Kajri yang mencemaskan kepergian Meethi.
Akash&Meethi masuk ke dalam hutan menggunakan mobil Jeep.
Sepanjang perjalanan, kata2 Ekadashi menggema di kepala Akash, "Siapa
yang kau inginkan untuk tetap hidup, ibumu atau putri dari Ichcha? ".
Akash kemudian menghentikan mobilnya dipinggir danau dan memberitahu
Meethi kalau mobilnya mogok. Akash ingin menghabisi nyawa Meethi disana,
tapi sikap manis Meethi membuatnya kembali goyah.
Akash lalu
mengajak Meethi berjalan kaki mencari bantuan. Sepanjang perjalanan,
bukannya mencari cara untuk menghabisi nyawa Meethi, Akash malah
melindunginya, menangkap Meethi saat dia terpeleset di bebatuan,
membantu mengeluarkan duri yang menancap di kaki Meethi dan melindungi
Meethi dari serangan ular.
#dirumahjogitakur Tapasya tiba2 terbangun dari tidurnya memanggil nama Meethi.
Mr. rathore : Apa kau bermimpi buruk?
Tapasya menganggukkan kepalanya.
Tapasya : Aku tdk tau dmn Meethi berada skrg. Kemana Vishnu akan
membawanya pergi? Aku selalu bermimpi hal yg sama, Meethi dalam bahaya.
Mr. rathore : Jika kau terus2an memikirkannya siang&malam, tentu
saja kau akan bermimpi tentang hal yg sama. Dokter menyarankan agar kau
tdk terlalu stress.
Tapasya : Semuanya akan berbeda jika aku mendengarkan kata2 Mukhta sebelumnya.
Mr. rathore : Jangan hidup dalam bayang2 masa lalu, kau tdk boleh depresi. Dokter memintamu utk istirahat.
Tapasya : Ichcha telah melakukan byk kebaikan kpd kita. Kita sangat
berhutang budi padanya. Dia telah melakukan tanggungjawab seorang ayah
dan ibu kepada putri kita. Skrg Meethi sedang dalam bahaya. Aku tau kau
sudah berjanji akan menemukannya, tp jika terjadi sesuatu padanya, aku
tidak sanggup lagi utk hidup.
Tapasya mulai menangis, Mr. rathore lalu memeluknya dan menenangkannya.
Mr. rathore : jangan berkata seperti itu, Meethi akan baik2 saja. Aku berjanji aku akan menemukannya dalam keadaan selamat.
Veer&Tuan Takhur dtg ke kantor polisi utk kembali melacak keberadaan Meethi.
Inspektur : Ponsel keduanya sama2 tidak aktif, kita belum bisa melacak keberadaannya.
Veer : Kapan kalian bisa menemukannya? Setelah hidupnya tdk terselamatkan lagi? !
Tuan Takhur berusaha menenangkan Veer.
Sementara itu Meethi melihat Akash mendekatinya dan melemparkan pisau
kearahnya, pisau tersebut menancap dipohon dekat Meethi berdiri. Meethi
mulai meragukan Akash, ia merasa nyawanya tengah terancam.
Tetapi setelah Akash menunjuk kearah pohon tersebut, Meethi menyadari
bahwa Akash berusaha menyelamatkan dirinya dari serangan ular. Meethi
berlari kearah Akash&memeluknya.
Meethi : Tolong maafkan aku Vishnu, bagaimana bisa aku mencurigai
seseorang yg selalu menjagaku setiap menit dan setiap detik. Kau adalah
penyelamatku, mana mungkin kau akan membunuhku.
Meethi mencium wajah Akash dengan mesra.
Mereka kembali berjalan dan menemukan pemukiman penduduk. Penduduk
disana adalah kaum gypsi yg hidupnya nomaden (Suku pedalaman yang
hidupnya berpindah-pindah tempat).
Seorang wanita berjalan kearah mereka
Wanita gypsi itu bertanya siapa mereka, mereka kemudian menjelaskan
kalau mobil mereka mogok&mereka tersesat. Wanita itu kemudian
menunjukkan jalan setapak yg menuju ke jalan besar.
Akash berfikir,
"Jalannya ada didepan tp aku tdk tau kemana tujuanku. Aku tdk bisa
keluar dr masalah ini. Apa yg harus aku lakukan? Dewa, hanya kau yg bisa
membantuku memilih jalan yg benar".
Di rumah keluarga Chatterjee,
Kajri berdoa dihadapan patung dewa, "Aku tau Meethi&Akash saling
mencintai. Kumohon kali ini biarkan cinta yg menang".
Akash akhirnya menyadari perasaannya setelah Meethi mengajaknya menari bersama penduduk disana.
Akash berfikir, "Aku sudah mempermainkan hubungan yg sakral ini. Saat
itu aku hanya memikirkan balas dendam, tp skrg tdk ada lagi kebencian.
Yg ada hanyalah cinta. Hari ini aku bersumpah utk menjagamu selamanya".
Akash sudah membulatkan tekadnya, ia melempar pisau yg diberikan ibunya
ke dalam api. Akash mulai memikirkan cara untuk menyuruh Meethi pulang
ke Mumbai sendirian.
Seorang wanita gypsi kemudian meramal telapak
tangan Meethi, ia berkata, "Jalanmu kedepannya akan semakin sulit, kau
akan menghadapi byk rintangan tp cintamu akan mengalahkan segalanya".
Meethi tersenyum mendengarnya. Meethi kemudian memaksa Akash utk diramal juga. Wanita gypsi itu lalu meramal Akash dan berkata,
"Cinta istrimu telah diberkati dewa dlm kehidupanmu. Dia akan menghapus
semua kepedihanmu. Dengan rahmat dewa dia akan menyelamatkan hidupmu.
Kau akan menghadapi masalah baru. Istrimu akan mengorbankan hidupnya
demi dirimu".
Meethi kemudian mencairkan suasana dgn bertanya apakah
Akash akan memiliki 2 istri nantinya, Akash merasa tdk nyaman dgn
pertanyaan Meethi.
Mereka berdua pun sedikit bertengkar,
Akash memanfaatkan situasi ini agar meethi kembali ke Mumbai sendirian.
Akash kemudian mengantar Meethi ke jalan besar&membiarkan Meethi naik ke dlm bis sendirian.
Setelah bis brgkt, seekor ular menggigit lengan Akash, ia merasa pusing
dan mulai tak sadarkan diri. Perasaan Meethi tdk enak, dia meminta
sopir bis berhenti, ia pun kembali ke tmpt Akash. Betapa terkejutnya
Meethi melihat Akash terbaring di tanah, "Vishnu!!"
Meethi berusaha
membangunkan Akash, ia lalu melihat bekas gigitan ular di lengan Akash,
Meethi merobek selendangnya dan mengikat bagian atas lengan Akash agar
racunnya tidak cepat menyebar.
Meethi berusaha mengeluarkan bisa
ular tersebut dengan cara menghisap bekas gigitannya. Tak berapa lama
Meethi pun merasa pusing dan jatuh pingsan.
Akash akhirnya siuman, ia samar-samar mengingat tadi malam Meethi kembali dan berusaha menyelamatkannya,
Akash mengira itu semua hanyalah mimpi, tapi setelah melihat selendang
milik Meethi melingkari lengannya, ia menyadari kalau itu bukan mimpi.
Akash mulai mencari-mencari
Meethi, Meethi ternyata tergeletak beberapa meter dari tempat Akash
berdiri. Akash bergegas mendekati Meethi, ia melihat mulut Meethi
mengeluarkan buih.
Akash: Aku harus melakukan sesuatu sebelum
racunnya menyebar. Kumohon bangunlah Meethi! Aku tidak akan membiarkan
sesuatu terjadi padamu!
Akash kemudian menggendong Meethi. Bayangan
Ekadashi mulai menghantuinya, namun Akash berhasil mengusirnya. Akash
kemudian mencari pertolongan, ia mencoba menghentikan mobil-mobil yg
lewat tapi tidak ada yang mau berhenti utk menolongnya. Akash akhirnya
memutuskan untuk membawa Meethi kembali ke pemukiman gypsi.
Di rumah Takhur, Damini terbangun mendengar bunyi lonceng, Damini memanggil nama Ichcha, "Ichcky!",
Damini mengira Ichcha yang sedang membunyikan lonceng dan berdo'a namun
yang ia melihat Tapasya sedang berdoa didepan kuil kecil didalam
rumahnya.
Damini: Tapasya, apa yang sedang kau lakukan disini pagi-pagi begini?
Tapasya: Ibu tidak pernah melihat aku bangun pagi-pagi dan berdoa
seperti ini kan? Ibu tidak pernah melihatku menangkupkan kedua telapak
tangan dan menundukkan kepala di hadapan dewa? Hari ini aku merasa ingin
melakukannya.
Tapasya: Jantung milik Ichcha ini yang memintaku
datang kemari dan berdoa dihadapan sang dewa. Hari ini aku sudah berdoa
kepada dewa dan mengatakan kalau aku ingin menemui putriku (Meethi)
secepatnya. Sekarang aku tidak akan hilang harapan.
Tapasya memeluk Damini dengan penuh kasih sayang.
Kajri menemukan catatan alamat dan no. telp rumah Meethi saat sedang
membersihkan kamar Akash&Meethi, ia pun mencari cara untuk bisa
menelfon rumah Meethi.
Kebetulan Kajri mendengar pembicaraan
Pavitra&Gomti kalau Pavitra akan pergi berbelanja ke pasar, Kajri
pun mencari cara agar Pavitra mengajaknya.
Di pemukiman gypsi,
wanita yg meramal telapak tangan Meethi td mlm menolong Akash
menyembuhkan Meethi. Wanita itu menyuruh Akash membaringkan Meethi di
dlm pondoknya. Akash merawat Meethi dengan penuh kasih sayang. Akash
meneteskan air mata saat meletakkan kompres di kepala Meethi.
Di
pasar Aatishgarh, Kajri melihat warung kecil yg memiliki sambungan
telfon (semacam wartel), ia lalu melihat sebuah salon tdk jauh dari
sana.
Kajri memberitahu Pavitra kalau salon tersebut sedang ada
promo perawatan wajah gratis. Kajri langsung menuju warung kecil yg
memiliki telfon itu ketika Pavitra masuk ke dlm salon.
Telp berdering, Tapasya yg mengangkat telfon, sedangkan Surbhi mendengarkannya dari telfon yg berada di lantai atas.
Kajri : Apakah benar ini rumah Meethi?
Tapasya : Ya benar. Siapa ini?
Kajri : Aku tdk punya waktu utk menjawab pertanyaanmu. Tolong beritahu aku apakah Meethi ada di rumah/tidak?
Tapasya : Siapa namamu?
Kajri : Namaku adalah Kajri. Meethi sedang dlm bahaya, tolong lakukan sesuatu utk menyelamatkannya.
Kajri cepat-cepat menutup telfon saat melihat Pavitra berjalan kearahnya.
Sementara itu, Surbhi yg mendengar pembicaraan ditelfon tadi yakin
benar kalau itu adalah suara Kajri, Surbhi pun melaporkan tindakan Kajri
kpd ayah&kakaknya.
Tentu saja Sesampainya di rumah, Kajri
dipukuli hingga babak belur oleh Nirbhay, Pavitra jg mendapat tamparan
keras dari Ekadashi atas kelalaiannya.
Di rumah keluarga Takhur, Surbhi mengangkat telfon dari wanita tak dikenal, wanita itu berkata,
"Apa kau sedang menikmati permainannya? Kau adalah detektif yg handal.
Kau mengawasi gerak gerik semua org hanya dari dlm rmh. Apa yg kau
inginkan? ",
"Apa yg kau bicarakan? ",
"Jgn berbohong. Sebentar lagi topengmu akan terbongkar. Sekarang giliranmu mengikuti permainannya!. ".
Wajah Surbhi tampak ketakutan dan bertanya-tanya siapa wanita itu.
Akash membawa dokter dari rumah sakit kota secara paksa ke pemukiman gypsi karena kondisi Meethi semakin kritis.
Perjalanan ke rumah sakit tidaklah mudah bagi Akash, karena Veer
ternyata sudah menyebar foto dirinya di setiap sudut kota. Sekarang
Akash adalah buronan.
Akash terpaksa menculik seorang dokter karena ia tidak punya pilihan lain. Dokter itu kemudian memeriksa keadaan Meethi.
Akash : Dokter, apakah dia akan baik-baik saja?
Dokter : Jika kita terlambat sedetik saja, kau akan kehilangan dia. Aku
sudah memberikan dia suntikan, dia akan sadar beberapa jam lagi.
Setelah dokter tersebut kembali ke rumah sakit, ia melihat iklan tentang
Akash di sebuah surat kabar, dokter itu masih ingat dengan wajah Akash,
ia pun langsung menghubungi polisi untuk memberitahu lokasi tempat
Akash berada. Surbhi benar-benar ketakutan setelah menerima telfon dari wanita tak dikenal itu, ia mengemasi barang2nya dan berfikir,
"Seseorang telah mengetahui kebenarannya. Jika kebenarannya terbongkar
maka aku akan dapat masalah. Bagaimana jika mereka melaporkannya kepada
polisi? Lebih baik aku segera pulang ke rumah. Ketika aku sampai di
Aatishgarh, tidak ada yang bisa melacakku!!
Kanha kemudian masuk ke
dalam kamar dan bertanya mau pergi kemana Surbhi, Surbhi membuat alasan
kalau ia ingin menemui kawan lamanya di kampus dulu yang kini sedang
sakit kanker.
Surbhi menolak saat Kanha menawarkan diri untuk mengantarkannya, Surbhi berkata bahwa keadaan di rumah belum kondusif, sebaiknya Kanha tdk pergi kemana-kemana dulu, Kanha pun menyetujuinya.
Surbhi bersiap-siap meninggalkan rumah Takhur. Dalam hatinya ia masih
bertanya-tanya siapakah diantara anggota keluarga Takhur yg menelfonnya.
Apakah Mukhta? Damini? Divya? Rohini? Atau. . . Tapasya? . Lalu Tapasya
berjalan kearah Surbhi.
Tapasya : Hubungi kami jika kau sudah
sampai disana. Apa kau sudah meninggalkan alamat dan nomor telfon
temanmu itu kepada Kanha?
Surbhi kemudian menuliskannya di kertas sesuai permintaan Tapasya.
Surbhi meninggalkan rumah Takhur dengan hati gelisah, Kanha lalu mengantarkannya ke terminal bis.