Kisah di Mulai ketika : Meethi terlihat senang dan bersiap untuk pergi
dengan Akash. Namun Akash mengatakan bahwa dia tidak mau menanggung
resiko jika telepon tidak bisa digunakan. kemudian Meethi mungkin akan
membuangnya juga seperti peralatan lain.
Meethi berjanji padanya bahwa dia tidak akan melakukan hal seperti itu.
Akash masih beralasan bahwa tempat yang mereka tuju jauh dari sini dan
mereka berdua tidak dapat kembali bersama tepat waktu, mereka akan
kembali di malam hari. Tempat itu merupakan desa kecil dimana wanita
tidak keluar di malam hari dan tentu saja Maiyya tidak akan menyukainya.
Meethi duduk kecewa.
Dia berusaha memberikan alasan bahwa dia harus menempuh perjalanan
sekitar 10km dan berjalan sejauh 10km. Jika Meethi pergi dengannya
mereka tiba di malam hari dan disana malam sangat mengerikan. Dia
kemudian meminta Meethi menyampaikan pesannya untuk semua orang.
Meethi dengan gembira memberitahu Akash untuk menyampaikan pesannya ke
semua orang di rumah. “Katakan pada mereka bahwa dia sangat bahagia
dengan Wisnunya tapi jangan beritahu dia tentang bagaimana dia membuang
peralatan di pagi hari atau hal lain mereka akan marah dengannya.
Katakan Anni bahwa putrinya sangat senang dan akan segera kembali.
Kanha bhaiya pasti menjaga setiap orang dan terutama bhabhi nya. Bade
papa pasti menjaga kesehatannya dan memberikan obat tepat waktu. Dan
beritahu Ma bahwa putrinya akan kembali segera dan menghabiskan
sepanjang hari dengan mereka”. Keduanya tersenyum.
Perawat meminta si wanita untuk memberikan nama pasien. Si wanita
sekali lagi mengatakan dia tidak tahu siapa wanita itu. Perawat
mengangguk dan meminta si wanita menunggu di luar.
Saat si wanita hendak beranjak pergi, Iccha memegang tangannya dan
mencoba menulis seusatu. Si wanita menyampaikan kepada dokter namun
dokter tidak mempedulikan dan memintanya bekerja sama dengan menunggu di
luar. Wanita itu pergi dengan bertanya-tanya apa yang ingin disampaikan
wanita itu (Iccha)
Dia melihat keluarga Thakur diluar dan berterima kasih kepada mereka
karena membantu di saat yang tepat. Dia juga memberitahu tentang Iccha
yang mencoba menulis sesuatu. Semua meyakinkan wanita itu bahwa dia
(Iccha) akan baik-baik saja. Veer juga meyakinkan bahwa polisi akan
segera menemukan darimana asalnya (identitasnya).
Damini mengatakan bahwa manusia menolong sesama. Dia memberitahu Jogi
bahwa itu permainan takdir yang membuat gadis itu (Iccha) menyelamatkan
anaknya. Dan ini menjadi tugas si wanita (yang membawa Icha) untuk
menemukan keluarga gadis itu (Iccha).
Rathore datang entah darimana dan dokter Murthy memberitahu tentang
donor. Rathore membalas bahwa dia tengah mencari dan menyebarkannya
kemana-mana. Itu membutuhkan beberapa waktu.
Dokter Murthy membenamkan kepalanya. Rathore mencarinya dan
memberitahunya untuk tidak melakukannya. Tidakkah mereka memiliki
banyak waktu? Dia menjawab bahwa dia akan mencoba hingga akhir namun
mereka tidak punya banyak waktu.
Semua orang sedih mendengarnya.
Rathore menuju ke sudut dan teleponnya berbunyi. Dia meminta kabar baik.
Orang yang meneleponnya mengatakan bahwa mereka menemukan pendonor namun
darah orang tersebut tidak cocok. Rathore menjadi sedih, mencoba
menguasai dirinya dan meminta orang tersebut untuk tetap mencoba.
Dia duduk kembali dengan sedih dan memegang wajahnya dengan tangannya.
Music sedih mengalun saat dia mencoba menahan air matanya. Dia bicara
dengan suara yang keras…”Aku tidak akan melepaskanmu...aku tidak akan!”
Dokter Murthy masuk ke ruang perawatan mangatakan pada dokter Malhotra
untuk mencek Tapasya mereka harus melakukan operasi secepat mungkin atau
mereka akan kehilangan dia.
Dia mengatakan bahwa dia tahu ini kasus yang sulit namun kini dia ada
disini mereka juga punya harapan untuk menyelamatkannya. Mungkin
keajaiban terjadi dan seseorang menyumbangkan jantungnya untuk dia.
Iccha mendengarkan pembicaraan mereka dan berkata Tapasya (dengan
masker dimulut dan suara sangat lemah).
Rathore berdiri di depan patung dewa Ganesha. Dia menatapnya untuk
beberapa menit kemudia berbalik untuk pergi namun berhenti tepat di
sana.
Dia ingat yang dokter katakan dan apa yang dikatakan si penelepon. Dia
menyatukan tangannya dan kemudian menurunkannya. Dia merasa sedih “Kau
telah membawa pergi segalanya dan semua orang yang kucintai dan
mencintaiku dalam hidupku. Kau merasa senang melakukannya. Kau yang
menginginkannya kan? Tetapi aku tidak akan menyerah. Ini duniamu, yang
miskin akan menjadi lebih miskin dan yang kaya terus mengatur dan
menyiksa orang lain. Inilah keadilanmu! Begini caramu memberikan
keadilan kepada orang-orang…kau membuat Tapasya tertembak? Mengapa
bukan aku atau Tej Singh? Aku adalah musuhmu sehingga harusnya kau hanya
membawaku. Dia sedang berusaha memperbaiki kesalahannya di masa lalu.
Apakah ini masuk akal? Dia adalah putri, teman dan ibu…bagaimana kau
bisa merenggut kebahagiaan dari keluarganya seperti ini. jangan
mencelakai orang lain. Apa yang kau inginkan?” dia kemudian menyatukan
tangannya dan menurunkan kepalanya, sambil menangis dia mengatakan
“Lihatlah! Aku telah kehilangan hari ini! aku menyerah! Kau hanya
menginginkan ini kan?...ini Raghuvendra Pratap Rathore datang dan
memohon padamu. Jangan mengambilnya dariku…jangan membawa pergi
semuanya dariku”. Dia menangis hatinya terluka.
Tapasya menunjukkan berusaha untuk bertahan dan Iccha bernafas dengan berat. Iccha mengambil nama Tapasya.
Dokter Murthy ditanya oleh dokter Malhotra mengenai Iccha. “Korban
kecelakaan?” Dia membalas bahwa dia mengalami pendarahan terus menerus
dan kesempatan untuk bertahan hidup sangat rendah.
Dokter Murthy menyadari bahwa dia (Iccha) ingin mengatakan sesuatu. Dia
memberitahu padanya bahwa dia bisa membca bibir. Iccha
mengatakan…Donorkan jantung dan dokter mengulangi kata-katanya.
Dokter Murthy bertanya padanya apakah yang dia dengar benar. Dia juga
memberitahu semua dokter namun kemudian dia meminta Iccha untuk tidak
menyerah dulu. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk
menyelamatkannya. Monitor tiba-tiba berbunyi dan dia mengalami
kesulitan bernafas.
Dokter berteriak bahwa dia kejang dan meminta suster untuk mendapatkan
tanda tangan atau cap jempolnya segera mungkin untuk mencegah hal yang
tak diinginkan terjadi padanya. Perawat memberi pulpen pada Iccha namun
dia tidak sanggup memegangnya , sehingga dia mengambil cap jempolnya
dan menempelkannya di kertas.
Tapasya sangat menderita. Perawat dengan tergesa memberitahu dokter
tentang kondisinya. Dokter bernjak pergi dan memberitahu perawat untuk
menyiapkan obat untuk Iccha.
Dia kemudian pergi mendatangi Tapasya dan memberinya kejut listrik
untuk memanggilnya kembali. Iccha berusaha keras untuk bernafas.
Tapasya dan Iccha terlibat pembicaraan telepati yang menyentuh. Ketika dokter msih berusaha mestabilkan Tapasya .
Tapasya : Iccha, aku tidak merasa aku dapat hidup sekarang.
Iccha :Tidak, kau harus hidup Tappu. Kau tidak bisa menyerah sekarang…kau harus kuat.
Tapasya : Aku pikir persahabatan kita berakhir sekarang. Aku prig. Aku tidak dapat mendengar denyut jantungku sekarang.
Tapasya : Tapi aku bisa mendengarnya Tapasya, Kau akan hidup.
Persahabatan kita tidak lemah. Aku dapat mendengar denyut
jantungmu Tapasya.
Tapasya memanggil Iccha dan menghilang ketika dokter terlihat memiliki harapan.
Episode berakhir dengan gambar kedua sahabat pada layar.
Precap:
Meethi berteriak pada Akash bahwa dia dapat merasakan ada sesuatu yang
tidak benar. Dan dia ingin berbicara dengan Ibu. “Aku tidak ingin
mendengar satupun alasanmu kali ini. Aku hanya ingin berbicara pada
setiap orang.
Akash membalas bahwa dia tidak peduli tentang dirinya. Itu sangat jauh
dan matahari sangat terik. Dia bersikeras bahwa dia akan menemaninya.
Akash mengulangi hal yang sama dan sepertinya Meethi berniat membalas
ucapannya.