Telepon Damini bordering dan dia mengangkatnya dan mengatakan halo.
Meethi menjadi emosional dan mulai meneteskan air mata mendengarnya.
Damini terus bertanya siapa si penelepon sementara Meethi menikmati
saat-saat bahagia.
Damini tidak dapat mendengarnya karena suara berisik dibelakangnya.
Meethi kecewa dan meneleponnya lagi 3 kali namun tidak berguna.
Perawat menyarankannya untuktidak menggunakan telepon di area ICU dan
dia mematikannya.
Mukta pergi ke Rathore dan bertanya apakah dia baik-baik saja. Dia
mengatakan padanya ini bukan waktunya. Aku tidak akan melepaskan dia
kali ini. dt Malhotra keluar dan meminta Rathore untuk pergi
menandatangani formulir pernyataan.
Rathore bertanya apakah semua baik-baik saja di dalam. Dokter
meyakinkannya dan kembali ke dalam. Rathore hendak pergi ketika Veer
memintanya untuk tetap di situ. Dia akan pergi dan melakukannya.
Mukta juga pergi.
Meethi marah pada Visnu bahwa dia tak berguna mengatakan telepon umum
jauh. Padahal dekat dari rumah. Dia berpikir untuk menelepon Veer
sekarang. Tepat saat itu Nirbhay datang dan melihat Meethi dari
belakang. Dia berpikir jika dia bicara dengan seseorang maka semuanya
akan berakhir.
Dia menekan nomor Veer namun tidak diangkat dan ada pemberitahuan nomor
tidak dikenal. Dia menghubungi lagi dan Mukta memberitahu untuk
mengangkat karena bisa saja itu Iccha atau Ibu. Dia segera mengangkat
namun sebelum Meethi mengatakan sesuatu Nirbhay mematikan telepon.
Veer memberitahu Mukta bahwa itu bukan dari Mumbai, mungkin seorang klien, dia akan balas menghubunginya nanti.
Meethi memelototinya.
Nirbhay menghampiri pemilik telepon…mencengkeram kerahnya dan
menamparnya. Dia mengatakan pada Meehti bahwa dia membodohi orang-orang
dan teleponnya tidak berfungsi. Mengapa Vishnu pergi 20Km kemudian?
Jika bukan karena festival maka Vishnu mungkin akan mengantarnya sendiri
ke telepon hari ini.
Dia berkata padanya bahwa teleponnya berfungsi dan dia hampir bicara
dengan ayahnya namun dia mematikannya. Meethi menghormatinya sebagai
orang yang lebih tua namun mengingatkannya bahwa dia bukan kajri didi
yang akan melihat segalanya dengan sabar. “Dan aku tidak akan bergerak
dari sini sampai hari ini kecuali aku bicara pada keluargaku….tak peduli
berapa kali aku mencoba menelepon mereka”.
Dia menghubungi kembali nomor Veer dan Nirbhay berpikir jika dia
menelepon dan memberitahu siapapun bahwa dia ada si Aatisgarh, permainan
akan berakhir.
Dia menunjukkan pisau ke pemilik telepon dan memberi sinyal padanya
untuk memutuskan sambungan. Si pria terpaksa melakukan dan telepon
Meethi sekali lagi tidak tersambung. Dia mengira-ngira bagaimana
sambungannya mati.
Dia mencoba lagi namun sia-sia dan menangis bahwa dia ingin bicara
dengan mereka jika dia tidak datang. Dia mengatakan kau tidak akan
mendengar apapun namun gema suaramu sendiri meskipun tersambung. Dia
mengenalkannya ke pemilik dan memintanya untuk tidak lupa bahwa Meethi
adalah majikannya.
Mereka berdua duduk di jip dan pergi.
Iccha dibawa ke kamar mayat. Jogi bertanya tentang Tapasya.
Dokter meyakinkan mereka bahwa mereka memiliki dokter Murthy disini
bersama mereka jadi mereka tidak perlu khawatir. Dia memberi pujian
kepada wanita muda itu (Iccha) yang telah bersedia mendonorkan
jantungnya di menit terakhir. Si wanita berdiri sendiri disana. Dia
berpikir bagaimana dia dapat menemukan keluarga Iccha.
Damini memberitahu dia untuk percaya kepada Tuhan . keluarganya (gadis itu) pasti juga mencarinya.
Keluarga ini berterima kasih padanya untuk selamanya dan keduanya, Jogi
dan Rathore setuju bahwa mereka akan mencari tahu mengenai keluarga
gadis itu sehingga mereka bisa mebayar kebaikannya kepada keluarganya
dengan cara apapun.
Jogi sedih karena gadis itu kehilangan hidupnya dan menyelamatkan hidup
anaknya. Mereka akan berhutang padanya selamanya dan dia akan berada di
tempat yang istimewa di hati mereka.
Wanita itu meninggalkan tempat tersebut untuk mengumpulkan barang-barang Iccha.
Damini mengatakan…”Sahab, kita bahkan tidak dapat melihat wajah gadis
yang telah menyelamatkan hidup anak kita. Aku ingin pergi dan
melihatnya sekali. Aku ingin berdoa untuknya juga. Jogi menganggukkan
kepalanya dan dia berjalan menuju kamar mayat.
Mukta memberitahu Veer…Iccha akan bahagia jika mendengar kita telah menemukan pendonor.
Veer tersenyum ya dan beranjak untuk mengisi formulir. Si wanita
meminta barang-barang dari perawat yang kemudian memasukkannya menjadi
satu di kantong plastic.
Dia berbagi kekhawatirannya dimana dia bisa menemukan keluarga gadis itu
(Iccha). Veer memberitahu padanya untuk tidak hilang harapan dan
memberitahua mereka juga jika dia menemukan kluarga gadis itu mereka
juga ingin bertemu. Si wanita mengganggukkan kepalanya. Perawat
menyerahkan sari milik Iccha sementara Veer mengisi formulir. Si wanita
berbalik meninggalkan tempat itu dan sari menyentuh lengan Veer. Dia
melihatnya tiba-tiba. Si wanita meninggalkannya dan Veer memandanginya.
Ketika Mukta bertanya padanya apa yang terjadi dia menyangkal dan
kembali focus terhadap formulir.
Pengusung jenazah mengantar Damini di ke dalam kamar mayat dan
menunjukkan padanya jenazah. Dia berdiri di depan pintu dengan tangan
terlipat. Jogi berjalan masuk dan berdiri di samping tempat tidur.
Dia berterima kasih padanya dengan tangan terlipat. “Ini adalah takdir
bahwa Tuhan telah mengambil nyawamu dan memberikan anak kami kehidupan
baru. Jantungmu akan selalu tinggal bersamanya sekarang dank au menjadi
kenangan di dalam hati kami. Kami berdoa kepada Tuhan supaya
keluargamu datang kemari untuk menemuimu segera. Kami akan
mensemayamkanmu dengan baik dengan segala hormat”.
Sementara itu Damini berada di sana di pintu hanya dengan wajah
mematung. Jogi berbalik untuk pergi dan melihat Damini dan kemudian
jenazah itu dan kemudian keluar. Episode berakhir dengan wajah Damini.
Precap: si wanita tidak sengaja menjatuhkan barang-barang Iccha ke
lantai dan gelang berguling ke kaki Damini. Dia mengambilnya…melihat
dengan seksama dan berkata….”Ini gelang Iccha”