Abad Kejayaan ANTV

  • Home
  • UTTARAN
  • FATMAGUL
  • ELIF 3 SCTV
  • ARTIKEL
  • VEERA
  • ASHOKA
  • KAALI DAN GAURI
Beranda » Sinopsis Cinta Elif Episode 23 Part 5 Tayang Jumat 30 Oktober 2015

Sinopsis Cinta Elif Episode 23 Part 5 Tayang Jumat 30 Oktober 2015



GAMBAR




Daftar Sinopsis Cinta Elif Episode 23

Klik Bagian | Pertama | Kedua | Ketiga | Keempat | Kelima | Keenam|

.
 “Oh, selamat datang....” tayyar menyambut kedatangan mereka di pintu gerbang.
“Maafkan kami, Paman tayyar. Kami mengganggumi di jam-jam sekarang.”
“Tak masalah. Aku juga baru pulang dari kantor! Masuklah! Selamat datang.”
 Mert lalu keluar dan bertanya, “Apa yang terjadi?”
 
 “Tak. Tak ada yang terjadi.” Jawab Elif.
Nilufer lalu duduk bersama Mert di bangku teras. Sedangkan Elif dan Tayyar masuk ke dalam rumah.
 Mert bertanya pada Nilufer yang sedang menangis. “Apa yang terjadi? Apa kau bertengkar dengan Elif?”
Nilufer tak menjawab. Menangis. Mert lalu memeluknya.
Di ruang tamu, Elif berbincang dengan Tayyar.
 “Paman Tayyar, bisakah Nilufer tinggal bersamamu sementara waktu?”
“Dengan senang hati, tentu saja dia bisa tinggal disini. Kalian putri-putriku.”
“Dia menghabiskan waktu dengan seorang pria yang bisa melukainya, tapi dia tak bisa melihat semua itu. Aku tak ingin dia tinggal sendirian, Paman.”
“Jangan takut. Aku akan menjaganya seperti ayahnya.”
“Terima kasih banyak. Dan kita harus membahas kuliahnya. Dia menghentikan study-nya, padahal dia bisa melanjutkannya... tapi...aku tak ingin dia pergi ke New York.”
“Baiklah. Kita akan mengurus semua itu juga. Presiden universitas tempat Mert kuliah adalah temanku di klub. Itu mudah.”
“Aku tidak tahu bagaimana aku harus berterima kasih padamu...” Elif menggenggam tangan Tayyar. “Setiap aku membutuhkan bantuan, kau selalu mengulurkan tanganmu.”
“Lalu, apa yang kau lakukan sendirian di rumah sebesar itu? Karena Asli belum kembali. Atau kau akan menutup rumah itu?”
“Aku tidak akan berada di sini sementara waktu...”
“Aku mulai khawatir sekarang...kemana kau akan pergi? Apa kau akan pergi ke Roma?”
“Bukan. Sebenarnya aku masih akan tinggal disini...tapi ada masalah yang butuh kuselesaikan. Maksudku... aku tak akan bisa melanjutkan hidupku sampai semua beban itu lepas dari bahuku. Atau saudari-saudariku yang akan tersakiti dan bukan diriku. Paman Tayyar... aku telah membuat keputusan penting untuk diriku sendiri. Karena kami tidak memiliki siapapun kecuali diri kami sendiri. Dan tentu saja, karenamu juga. Aku harap aku bisa membayar semua hutang-hutangku suatu hari nanti.”
“Kau membicarakan sebuah teka-teki, Elif. Aku merasa sedih sekarang. Bicaralah yang terus terang! Kemana kau akan pergi?”
“Kau akan tahu nanti. Itu bukanlah tempat rahasia.”
“Baiklah!”
Elif dan Tayyar keluar menemui Nilufer dan Mert.
Setelah pamitan singkat, Elif akhirnya pergi. Nilufer tampak acuh saja.
Tayyar lantas menasehati Nilufer agar tinggal di rumahnya sementara waktu sampai kemarah Elif mereda. Tayyar lalu meminta ponselnya Nilufer.
“Kenapa? Apa ada yang salah dengan ponselku?” Tanya Nilufer.
“Aku sudah berjanji pada kakakmu! Aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Itu akan membuatku menyesal. Berikan ponselmu! Aku akan menyimpannya, dan nanti kau bisa mendapatkannya lagi!” Janji Tayyar.
Nilufer akhirnya bersedia memberikan ponselnya.
Di lantai dua rumahnya, Tayyar menelepon Metin.





.
 “Oh, selamat datang....” tayyar menyambut kedatangan mereka di pintu gerbang.
“Maafkan kami, Paman tayyar. Kami mengganggumi di jam-jam sekarang.”
“Tak masalah. Aku juga baru pulang dari kantor! Masuklah! Selamat datang.”
 Mert lalu keluar dan bertanya, “Apa yang terjadi?”
 
 “Tak. Tak ada yang terjadi.” Jawab Elif.
Nilufer lalu duduk bersama Mert di bangku teras. Sedangkan Elif dan Tayyar masuk ke dalam rumah.
 Mert bertanya pada Nilufer yang sedang menangis. “Apa yang terjadi? Apa kau bertengkar dengan Elif?”
Nilufer tak menjawab. Menangis. Mert lalu memeluknya.
Di ruang tamu, Elif berbincang dengan Tayyar.
 “Paman Tayyar, bisakah Nilufer tinggal bersamamu sementara waktu?”
“Dengan senang hati, tentu saja dia bisa tinggal disini. Kalian putri-putriku.”
“Dia menghabiskan waktu dengan seorang pria yang bisa melukainya, tapi dia tak bisa melihat semua itu. Aku tak ingin dia tinggal sendirian, Paman.”
“Jangan takut. Aku akan menjaganya seperti ayahnya.”
“Terima kasih banyak. Dan kita harus membahas kuliahnya. Dia menghentikan study-nya, padahal dia bisa melanjutkannya... tapi...aku tak ingin dia pergi ke New York.”
“Baiklah. Kita akan mengurus semua itu juga. Presiden universitas tempat Mert kuliah adalah temanku di klub. Itu mudah.”
“Aku tidak tahu bagaimana aku harus berterima kasih padamu...” Elif menggenggam tangan Tayyar. “Setiap aku membutuhkan bantuan, kau selalu mengulurkan tanganmu.”
“Lalu, apa yang kau lakukan sendirian di rumah sebesar itu? Karena Asli belum kembali. Atau kau akan menutup rumah itu?”
“Aku tidak akan berada di sini sementara waktu...”
“Aku mulai khawatir sekarang...kemana kau akan pergi? Apa kau akan pergi ke Roma?”
“Bukan. Sebenarnya aku masih akan tinggal disini...tapi ada masalah yang butuh kuselesaikan. Maksudku... aku tak akan bisa melanjutkan hidupku sampai semua beban itu lepas dari bahuku. Atau saudari-saudariku yang akan tersakiti dan bukan diriku. Paman Tayyar... aku telah membuat keputusan penting untuk diriku sendiri. Karena kami tidak memiliki siapapun kecuali diri kami sendiri. Dan tentu saja, karenamu juga. Aku harap aku bisa membayar semua hutang-hutangku suatu hari nanti.”
“Kau membicarakan sebuah teka-teki, Elif. Aku merasa sedih sekarang. Bicaralah yang terus terang! Kemana kau akan pergi?”
“Kau akan tahu nanti. Itu bukanlah tempat rahasia.”
“Baiklah!”
Elif dan Tayyar keluar menemui Nilufer dan Mert.
Setelah pamitan singkat, Elif akhirnya pergi. Nilufer tampak acuh saja.
Tayyar lantas menasehati Nilufer agar tinggal di rumahnya sementara waktu sampai kemarah Elif mereda. Tayyar lalu meminta ponselnya Nilufer.
“Kenapa? Apa ada yang salah dengan ponselku?” Tanya Nilufer.
“Aku sudah berjanji pada kakakmu! Aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Itu akan membuatku menyesal. Berikan ponselmu! Aku akan menyimpannya, dan nanti kau bisa mendapatkannya lagi!” Janji Tayyar.
Nilufer akhirnya bersedia memberikan ponselnya.
Di lantai dua rumahnya, Tayyar menelepon Metin.
LANJUT BAGIAN KEENAM

Daftar Sinopsis Cinta Elif Episode 23

Klik Bagian | Pertama | Kedua | Ketiga | Keempat | Kelima | Keenam|





DAFTAR SINOPSIS TERKAIT

Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Artikel Terbaru

Sinopsis UTTARAN

Sinopsis ABAD KEJAYAAN 2 SCTV

Sinopsis FATMAGUL ANTV

Sinopsis EFSUN DAN BAHAR

Popular Posts

  • INILAH ALUR CERITA WAFATNYA VALIDE SULTAN (IBU SURI)
  • SINOPSIS CANSU HAZAL EPISODE 63 Minggu 8 Nopember 2015
  • Mengenal Cantiknya Putri Aybige diperankan oleh EZGI EYUBOGLU
  • Mengenal Hurrem Sultana Diperankan oleh Meryem Uzerli dari season 1 sampai season 3
  • Kumpulan 1001 Foto Off Screen Dalam pembuatan Serial Turki Abad Kejayaan

LIKE YA

Total Pageviews

Blog Archive

  • June (147)
  • May (328)
  • April (255)
  • December (34)
  • November (80)
  • October (109)
  • September (19)
  • June (15)
  • May (60)
  • April (71)
Powered by Blogger.
Copyright © 2014 Abad Kejayaan ANTV - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler